Selamat datang di blog kami! Selamat menikmati aktivitas yang kami tuangkan dalam bentuk tulisan. Bila ada pertanyaan seputar aktivitas kami, silakan kirim ke alamat email kami: sekretkasihbangsa@gmail.com. Kunjungi pula situs kami di https://ykbs.or.id - Terima kasih...

Selasa, 05 Desember 2017

Berkarya seperti jarum jam



Ayo mas kita berangkat ke Tales, sekarang waktunya mendampingi anak-anak belajar Matematika, ucap Rudi pada saya. Tolong ambil kunci sepeda motorku, kita berangkat bareng, kata saya pada Rudi.

Tempat belajar anak-anak dengan sekretariat tempat berkumpulnya relawan Sanggar Merah Merdeka di Bendul Merisi jaraknya lumayan jauh, meskipun tidak terlalu jauh karena bisa di tempuh dengan jalan kaki.

Ketika tiba di kampung Tales, Wonokromo, Surabaya, Rudi di sambut anak-anak Tales Gang langgar dengan antusias. 5 menit kemudian Rudi langsung mendampingi belajar anak kelas 3 dan 4 secara bergantian. Ia mengajar anak-anak Matematika tentang FPB dan KPK. Jumlah anak belajar ada 10 orang.


Rudi membimbing anak-anak penuh dengan kesabaran walaupun anak-anak kadang kurang fokus belajar dan kadang buat gaduh dengan teman-temannya. “Ia mengatakan mengajar anak kampung Tales harus sabar dan humoris, mereka anak-anak yang kurang perhatian dari orang tuanya yang sibuk bekerja jadi tukang becak, kuli bangunan dan pedagang,”pungkasnya.

Rudi masih duduk di Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan usianya pun masih 15 tahun. Tapi, ia peduli pada nasib pendidikan anak-anak. Ia merasa senang bisa berbagi ilmu dan pengalaman hidup pada anak-anak. “Saya melakukan hal kecil, menemani anak-anak belajar. Mungkin bagi sebagian orang apa yang saya lakukan hal sepele, tapi itu tidak masalah. Saya akan berbuat sesuatu seperti jarum jam yang terus memberi arti bagi kehidupan orang lain. Ibarat jam, dilihat atau tidak oleh orang, itu akan terus berputar,” Katanya.

Rudi merupakan anak didik sanggar. Waktu masih SD, ia juga ikut belajar di Sanggar. Kini, selain mendampingi belajar anak-anak, ia juga masih ikut belajar di Sanggar.
Selain itu, Ia juga pintar memasak nasi dan beraneka macam sayur. Setiap hari ketika lapar, ia harus memasak nasi sendiri.

Oleh : Mahrawi.
Dimuat dalam buletin Fides Et Actio edisi No.89, November 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar