Perasaan senang, kaget, kesal, jengkel
terpancar jelas ketika semua undangan membuka bersama – sama kado yang
didapatkan dari acara arisan kado. Ada yang mendapatkan panci, penggaruk
punggung, kartu remi, domino, dan lain sebagainya. Tepat pada hari Minggu 10
Januari 2016, Yayasan Kasih Bangsa Surabaya (YKBS) bersama para relawan dan
donatur mengadakan acara natalan bersama dengan tema “Arisan Kado”.
Acara yang diselenggarakan di sekretariat
YKBS jalan Kinibalu no. 41 Surabaya ini dibuka dengan doa oleh Romo Ignatius
Suparno CM selaku ketua Yayasan Kasih Bangsa Surabaya. Suasana khidmat yang
dibangun pada saat doa pembukaan seketika berubah menjadi ramai ketika salah
satu panitia acara mulai mengajak para undangan untuk bermain game pecah balonku.
Setelah suasana sudah dicairkan dengan game pecah balonku, acara dilanjutkan
dengan lomba – lomba yang melibatkan seluruh undangan tanpa ada terkecuali.
Cukup banyak permainan yang dilombakan, salah satu diantaranya adalah lomba
sticky note (kertas lengket).
Lomba yang dibawakan berpasang-pasangan ini
mewajibkan seorang cewek yang ditutup matanya dengan dibantu arahan seorang
cowok yang berdiri dihadapannya untuk mencari sedikitnya 5 lembar kertas
lengket yang menempel pada tubuh seorang cowok tersebut. Bisa dibayangkan
keseruan yang terjadi ketika permainan dimulai. Tidak ketinggalan disela–sela
lomba juga diadakan pembagian doorprice
yang berisi hadiah–hadiah yang tentunya menarik. Lalu diakhir acara tepatnya
sebelum acara arisan kado, Romo Markus Rudy Hermawan CM memberikan renungan
natal singkat kepada undangan yang hadir, dimana mereka cukup bisa menangkap
apa yang dibicarakan Romo pada saat renungan.
Sebenarnya acara yang dilaksanakan hampir
tiap tahun ini semata–mata bukan hanya untuk bersama–sama merayakan natal dan
tahun baru. Lebih dari itu, acara ini dilaksanakan untuk mempererat tali
persaudaraan dan menjaga relasi diantara para stakeholder yang pernah maupun yang masih terlibat dan
berkontribusi dalam setiap karya–karya yang ada di YKBS.
Semoga dengan diadakannya acara natalan ini
tidak hanya kegembiraan, kebersamaan, dan persahabatan saja yang muncul, tetapi
juga semangat yang tak pernah padam untuk tetap terus mau menjadi pelayan bagi
mereka–mereka yang miskin dan terpinggirkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar