Selamat datang di blog kami! Selamat menikmati aktivitas yang kami tuangkan dalam bentuk tulisan. Bila ada pertanyaan seputar aktivitas kami, silakan kirim ke alamat email kami: sekretkasihbangsa@gmail.com. Kunjungi pula situs kami di https://ykbs.or.id - Terima kasih...
Tampilkan postingan dengan label Sanggar Merah Merdeka. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sanggar Merah Merdeka. Tampilkan semua postingan

Selasa, 26 Maret 2024

Keinginan Kuliah Yang Gagal

Saya sejak masih SD mempunyai keinginan sekolah di perguruan tinggi. Apalagi saat aku SMK, keinginan untuk kuliah semakin tak terbendung. Ketika SMK saya berusaha mendapatkan nilai bagus supaya saya bisa kuliah nantinya.


Tapi apa boleh buat, ketika sudah tinggal beberapa bulan lagi lulus dari SMK, saya mencoba ngobrol sama ibu saya tentang kuliah. Tapi ternyata tidak diperbolehkan kuliah karena ibu masih harus membiayai sekolah adikku.

Jumat, 22 September 2023

Menjadi Murid dan Guru di Sanggar

Awal ikut mengajar adik-adik di sanggar saya bingung dan gugup apa yang harus diajarkan karena saya tidak pernah mempunyai pengalaman mengajar. Berbekal keinginan untuk berkembang saya berusaha sekuat tenaga agar bisa mengajar. Akhirnya saya datang setiap Senin dan Kamis disaat saya tidak ada PR maupun kelelahan sehabis pulang sekolah. Bagi saya sanggar adalah wadah belajar dan bertumbuh kembang.

Jumat, 26 Agustus 2022

Berakhir Dengan Indah

Saya adalah orang yang cukup jarang menghadapi anak-anak. Ketika mendengar live in, saya merasa saya harus menghindari kontak dengan subjek anak-anak. Saya adalah orang yang canggung dan tidak bisa membawa diri saya dengan baik kepada anak-anak. Saya bisa dibilang tidak menyukai mereka. Kemudian, saat saya mendengar bahwa kelompok saya akan mencoba live in di dalam sanggar anak-anak, maka saya menjadi sangat takut dan canggung.

Rabu, 20 Juli 2022

Pendidik Harus Sabar Dan Peka

Sejak bulan Juni 2019, ketika saya mulai melihat postingan instagram story teman-teman dari kampus lain yang sedang sibuk menyiapkan pernak pernik kuliah kerja nyata (KKN), saya iri. 

Saya cukup kecewa dengan sistem kampus saya, dimana kami tidak mendapatkan waktu khusus untuk magang maupun KKN. Padahal, magang dan KKN adalah salah satu
media yang bisa kita (Mahasiswa S1) gunakan untuk mengaplikasikan ilmu yang telah kita dapat selama 3 tahun di bangku kelas. Sedangkan KKN adalah salah satu media yang bisa kita gunakan untuk mengabdikan diri ke masyarakat dan mencari cara bagaimana kita bisa mengaplikasi ilmu kita di lapangan.

Jumat, 16 April 2021

Namanya Toni Andika


Penampilan anak itu terlihat dekil. Kulitnya menghitam karena terus-terusan kena sinar matahari. Tapi aku heran mengapa baunya selalu wangi jika di sebelahku dan giginya selalu terlihat putih bersih, juga rapi. Tidak mungkin dia pelanggan tetap di klinik spesialis kecantikan gigi. Toh dia hanya rajin gosok gigi.

 

Panggilan sehari-harinya Toni. Ia putus sekolah. Tidak bisa baca dan sekaligus susah berhitung. Usia sekitaran 11 sampai 12 tahun. Putus sekolah ketika kelas tiga SD. Tidak tahu mengapa. Maksudku tidak tahu siapa orang dewasa yang lalai dari tanggung jawabnya mengurus dia. Aku masa bodoh soal ini hanya mencari tahu sepotong-sepotong.

Kamis, 14 Januari 2021

Pengalaman Berharga Menjadi Guru di Sanggar Merah Merdeka

 

Saya datang ke sanggar dengan berbagai macam pertanyaan dan rasa khawatir. Saya tidak pernah tahu apa itu sanggar sebelumnya dan hanya berharap bahwa tempat yang dipilihkan oleh guru saya akan bisa mengerti dan menerima saya dengan baik. Awalnya saya berfikir bahwa mengajar anak usia sekolah dasar adalah suatu hal yang mudah, hanya perlu memberi mereka materi, dan mereka akan mengerjakannya. Tetapi semua perkiraan saya salah.

Rabu, 30 Oktober 2019

Pesan dan Harapan Anak Sanggar di Hari Sumpah Pemuda


Bertepatan dengan hari sumpah pemuda, anak-anak Tales RW 10 Jagir, Wonokromo menuliskan pesan dan harapan dalam selembar kertas.

Kegiatan yang dilakukan tanggal 30 Oktober lalu difasilitasi oleh mahasiswa pendidikan luar sekolah Universitas Negeri Surabaya dan mahasiswa komunikasi dan menajeman Universitas Widya Mandala Surabaya. Kegiatan tersebut diisi dengan menonton film dan menuliskan beberapa harapan.

Anak-anak sanggar yang masih usia 5-12 tahun merupakan calon pemuda melenial yang harus berperan aktif memajukan kebudayaan, pendidikan, bangsa dan negara. Berikut pesan anak-anak sanggar.

Kamis, 14 Juli 2016

Mau ditawar lagi???



Ketika menanti jemputan yang tak kunjung datang, mata tiba-tiba terfokus kearah becak dengan beraneka topi yang berhenti disamping RSAL atau didepan Royal Plaza. Secara keseluruhan tidak ada yang istimewa sebenarnya tapi tulisan “TOPI 5.000” membuatku penasaran. Dari jauh aku amati dan sesekali aku potret.

Sepasang perempuan dan laki-laki paruh baya memarkir motornya dan mulai memilih topi yang mereka inginkan. Dalam hati berfikir yakin kah bapak itu menjual topinya seharga Rp 5.000? ach mungkin hanya tulisannya saja 5.000 tapi kenyataannya pasti lebih dari itu.

Jumat, 20 Juni 2014

Tidak Mudah, Namun Tidak Sulit Juga…

Helen berhasil membujuk anak untuk mau periksa gigi…


Perkenalkan saya Halena Stephanie, dan biasa dipanggil Helen. Bergabung di Sanggar Merah Merdeka memang bukan yang pertama kalinya bagi saya, karena ini adalah yang ke-2 kalinya bagi saya bergabung di Sanggar Merah Merdeka. Pertama kali saya bergabung pada tahun 2012 karena adanya tugas dari salah satu dosen dan itupun hanya beberapa bulan saja. Barulah tahun 2013 akhir ini, saya kembali ke Sanggar Merah Merdeka. Sebenarnya ada banyak sanggar, namun saya kembali memilih Sanggar Merah Merdeka karena pengalaman 2012 kemarin cukup menyenangkan. Anak-anak yang ramah, mudah untuk dekat dengan orang asing, dan tidak merasa adanya perbedaan dengan siapapun menjadi daya tarik tersendiri.

Selasa, 25 Maret 2014

Ini ceritaku...



“Kapan nih mau main-main di sanggar?”, pesan singkat dari teman baru saya yang selalu rajin ingin mengenalkan sanggarnya.
“Saya mau, tapi maaf belum sempat, tau sendiri kegiatanku full (penuh) terus setiap hari”, jawabku dengan sedikit rasa sungkan.
“Gampang, asal ada waktu mampirlah, membantu mengajar disini, kan kamu guru, selalu ditunggu di sanggar.” pesan singkat itu beberapa kali muncul di smsku.
Suatu hari….
“Mas Jo, masuk ke sanggar lewat mana? Saya sudah di depan RSAL”, kutelepon Mas Jo yang kedengarannya memang sedikit repot.
“Nanti kalo dijelaskan bingung, sudah tunggu aja disitu, tak jemput”, jawab Mas Jo singkat.
(Pengalamanku awal September 2011)

Selasa, 26 November 2013

KUTEMUKAN GURU KEHIDUPAN



Teman-teman baru, pengalaman baru, keceriaan, pembelajaran, dukungan, perjuangan – adalah beberapa hal dari sekian banyak hal yang aku temukan dan dapatkan di Sanggar Merah Merdeka. Jika aku renungkan lebih dalam, banyak makna tentang kehidupan yang dapat aku pelajari. Hadir dan berinteraksi secara langsung diantara dan dengan sesama yang membutuhkan kehadiran dan uluran tangan kita. Melakukan perbuatan kasih secara nyata bagi sesama, menjadi perpanjangan tangan Tuhan dan saluran berkat dariNya dengan cara menyisihkan waktu, tenaga, pikiran, dan materi. Jatuh bangunnya perjuangan untuk memiliki hidup yang lebih bermakna dengan berbuat sesuatu bagi Tuhan yang hadir tersamar dalam diri sesama yang membutuhkan. Itulah yang aku pelajari disini.