Selama 30 tahun satu propinsi dibuat “fly”
dan dibius oleh tambang emas OK Tedi
Mining Limited. Selama itu baik masyarakat maupun Gereja mendapat fasilitas
listrik gratis, tis, tis tanpa biaya sedikitpun. Lalu disusul pula dengan aneka
sarana penunjang modernitas khas Eropa yang membuat masyarakat makin fly luar biasa. Lompatan teknologi
membuat manja dan mematikan kreativitas juga. Padahal mereka tidak terlibat
sama sekali di pertambangan yang sudah menguras ribuan ton emas dari bagian
timur bumi cendrawasih ini.
Tampilkan postingan dengan label pertambangan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pertambangan. Tampilkan semua postingan
Selasa, 07 Januari 2014
Senin, 25 November 2013
Pak Tiap, Potret Masyarakat Indonesia di Bawah MP3EI
Pada suatu hari perjalanan cutiku di daerah Bangka memasuki sebuah
pantai yang cukup sepi, namanya Pantai Tikus. Tak ada
orang lain selain seorang bapak berperawakan kecil sibuk membuat lubang,
mengalasinya dengan terpal, mengisinya dengan pasir pada satu sisinya, dan air
laut pada sisi lain yang lebih rendah. Sekilas terlihat seperti seorang anak kecil
yang bermain sendirian membangun benteng dan kolam dengan pasir laut. Namun
semakin jelas kemudian bahwa dia sedang
mencari timah dengan alat yang super sederhana. Nama bapak itu Pak Tiap.
Kupikir dia penduduk asli Bangka, ternyata dia seorang Sunda dari Leuwiliang,
Bogor.
Langganan:
Postingan (Atom)