Selamat datang di blog kami! Selamat menikmati aktivitas yang kami tuangkan dalam bentuk tulisan. Bila ada pertanyaan seputar aktivitas kami, silakan kirim ke alamat email kami: sekretkasihbangsa@gmail.com. Kunjungi pula situs kami di https://ykbs.or.id - Terima kasih...
Tampilkan postingan dengan label kaum miskin. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kaum miskin. Tampilkan semua postingan

Jumat, 27 September 2024

KEMISKINAN EKSTREM DAN KETIMPANGAN EKONOMI DI KOTA MALANG: REFLEKSI EKSPOSURE TKMV 2024

Kota Malang merupakan sebuah kota yang terletak di provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota ini menjadi kota terbesar kedua di Jawa Timur setelah Surabaya, dan kota terbesar ke-12 di Indonesia. Sebagai sebuah kota besar, tentunya banyak orang yang menggantungkan nasibnya melalui berbagai aktivitas di kota ini. Oleh sebab itu, tak heran apabila kota ini memiliki mobilitas masyarakat yang sangat tinggi.

 

Temu Kaum Muda Vinsensian (TKMV) 2024 telah terlaksana di kota Malang. Pertemuan ini dihadiri oleh para kaum muda Vinsensian se Jawa Timur yang berasal dari berbagai instansi dan mengikuti kegiatan ini selama tiga hari. Pada salah satu sesi kegiatan TKMV 2024, para peserta diberikan kesempatan untuk mendatangi titik-titik tertentu di Kota Malang untuk bertemu dan berbincang dengan kaum miskin kota dan merasakan serta berdampingan langsung dengan mereka. Aktivitas ini kemudian dikenal dengan istilah eksposure.

Selasa, 11 Juli 2017

BISIK-BISIK SEUSAI MISA



Aku hadir pada saat Rm. Gross merayakan 50 tahun imamat. Dia seorang romo kelahiran Perancis. Pada saat homili dalam misa, dia menceritakan sedikit pengalaman hidupnya. Dia lahir di sebuah desa kecil di Perancis saat awal PD II dimana Perancis kalah oleh Jerman. Ayahnya adalah seorang aktivis partai sosialis. Saat Rm. Gross sudah remaja, dia menyatakan keinginannya untuk menjadi imam, ayahnya mempertanyakan keinginannya itu. Tetapi saat dia mengatakan ingin bergabung dengan komunitas St. Vincentius a Paulo, langsung ayahnya menyetujuinya. Bagi kebanyakan orang Perancis, St. Vincentius a Paulo adalah tokoh besar. Dia adalah seorang imam di Perancis yang membela dan peduli pada kaum miskin. Dia dapat dikatakan berusaha membongkar kehidupan Gereja yang semula hanya berkutat pada doa atau sekitar altar dan banyak imam yang mengejar kemewahan dan kenikmatan, menjadi Gereja yang peduli pada kaum miskin. St. Vincentius memberikan pengajaran dan membuat kebijakannya bagi para imam CM dan suster Puteri Kasih yang merupakan suatu gebrakan baru pada jaman itu.

Kamis, 19 November 2015

Susahnya jadi pelayan



Sedih. Jengkel. Kecewa. Marah.
Itulah emosi-emosi negatif yang sempat mewarnai hari-hariku selama 3 hari 2 malam saat kegiatan Temu Kaum Muda Vinsensian 2015 berlangsung pada tanggal 16 – 18 Oktober 2015 lalu. Lantas kenapa bisa begitu? Panjang ceritanya...


Tahun ini aku sengaja memilih tugas kepanitiaan yang berbeda dari biasanya. Jika dari tahun ke tahun tugas yang kugeluti dalam sebuah kepanitiaan adalah seputar duit alias menjadi bendahara, kali ini aku sengaja ingin mencoba tantangan yang berbeda yaitu hal-hal yang lebih kearah aktivitas fisik namun tak jauh dari unsur sentuhan kewanitaan yaitu urusan dapur alias menjadi sie konsumsi.

Rabu, 16 September 2015

KECIL ITU INDAH



Sebagaimana biasa saya lakukan, pada suatu hari, saya mengawali homili saya di daerah perkampungan para pemulung di Payatas (Filipina) dengan sebuah pertanyaan.

“Bayangkanlah situasi ini,” kata saya kepada umat di sana. “Anda sedang menghadapi sebuah persoalan hidup yang sangat rumit sampai Anda merasa nyaris putus asa. Kemudian Allah datang pada suatu pagi; Ia mau dan bersedia menolong Anda.”

“Allah macam apakah yang lebih Anda sukai? Dia yang datang kepada Anda dengan segala kuasa dan kemuliaann-Nya; dan Dia memberitahukan kepada Anda bahwa Dia akan memberikan semua uang yang Anda perlukan untuk membereskan persoalan Anda  seketika itu juga dan di tempat itu? Atau Dia yang kelihatannya seperti orang kebanyakan, tampak biasa-biasa saja, dan memberitahu Anda bahwa Ia tidak punya apa-apa untuk diberikan kepada Anda, namun Ia mau menemani Anda sampai Anda menyelesaikan masalah Anda perlahan-lahan?”

Selasa, 11 Februari 2014

Warung



Warung kecil ini penuh pembeli. Sebuah warung kecil di dekat pasar sayur. Tukang becak, tukang sampah, pegawai bengkel mobil, dan pedagang di pasar duduk berdesakkan di dua bangku panjang membentuk huruf L yang diletakkan di sisi rombong. Beberapa orang berdiri sambil menikmati jajanan goreng. Setiap tutup tempat jajanan itu dibuka maka beberapa lalat gemuk dan besar berterbangan menyingkir sejenak. Mereka akan kembali bila orang tidak lagi mengusiknya. Mungkin mereka terbawa oleh gerobak sampah yang diletakkan begitu saja di dekat warung. Atau mereka penghuni tetap tumpukan sampah yang tidak jauh dari situ. Tapi tidak ada satu pun orang yang peduli dengan lalat-lalat itu. Binatang itu telah menjadi bagian dari mereka.