Selamat datang di blog kami! Selamat menikmati aktivitas yang kami tuangkan dalam bentuk tulisan. Bila ada pertanyaan seputar aktivitas kami, silakan kirim ke alamat email kami: sekretkasihbangsa@gmail.com. Kunjungi pula situs kami di https://ykbs.or.id - Terima kasih...
Tampilkan postingan dengan label relawan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label relawan. Tampilkan semua postingan

Selasa, 23 Juli 2024

Mendapati Nilai-Nilai Vinsensian Dalam Misi di Yayasan Kasih Bangsa Surabaya

Pada semester ini tepatnya mulai dari tanggal 1 Januari 2024 saya diberikan tugas dari Yayasan Lazaris untuk bermisi ke Yayasan Kasih Bangsa Surabaya. Saya dengan Romo Yulius bertemu dengan Romo Habel selaku ketua Yayasan Kasih Bangsa Surabaya (YKBS) untuk proses penyerahan karyawan misi yang bertugas. Pada bulan Januari sampai dengan Februari saya bertugas di Sanggar Merah Merdeka (SMM). Pada kesempatan ini saya diberikan tugas untuk dapat membantu belajar baik tutor dan anak didik SMM. Kesempatan ini saya gunakan untuk membuat modul matematika sederhana bagi tutor dalam membantu adik-adiknya belajar. Disamping membuat modul saya juga mendapat kesempatan untuk mendampingi belajar remaja Tales. Selama berada di SMM saya mengalami pembelajaran dalam hal kesabaran dan cara menghargai terutama kepada remaja dan anak usia sekolah dasar. Saya pahami bahwa selama saya berproses di SMM, saya kurang terbuka dengan sistem pendidikan nonformal. Namun saya dibina dan diberikan kesempatan oleh Mahrawi selaku Koordinator divisi SMM untuk dapat terjun langsung dan praktek, sehingga mendapatkan pelajaran yang konkret. Saya merasakan proses penerimaan indentitas diri saya oleh para tutor dan para remaja baik di Lebak dan di Tales. Proses ini juga beriringan dengan nilai kerendahan hati dan kelembutan hati untuk mau berproses dalam mengenal lingkungan baru.

Menjadi Manusia yang Terbatas

Tim Assesment memegang peranan krusial dalam tindak-tanduk Solidaritas Relawan Kemanusiaan (SRK) di masa-masa darurat bencana. Tim tersebut ditugaskan datang pertama kali untuk menggali data seakurat mungkin agar semua kegiatan SRK bisa matang dan terukur.

 

Tentu itu bukan hal yang mudah, sebab kesulitan demi kesulitan kadang timbul saat di lokasi bencana. Kesulitan itu biasanya disebabkan sebagai relawan kita luput mengidentifikasi siapa penyintas dan “lupa” di mana letak geografis bencana.

Kamis, 22 Februari 2024

Perayaan Natal dan Tahun Baru YKBS 2024

Late post.

Natal dan Tahun Baru merupakan momen yang selalu diperingati oleh umat Kristiani secara khusus. Peringatan tersebut juga kerap kali menjadi wadah untuk berkumpul bagi setiap orang yang merayakannya. Begitu juga dengan Yayasan Kasih Bangsa Surabaya yang kemarin (06-01-2024) juga mengadakan perayaan Natal dan Tahun Baru sederhana.

Perayaan Natal dan Tahun Baru YKBS mengusung tema “Dedikasi yang Kreatif” yang disesuaikan dengan tema YKBS Tahun 2024. Tercatat sebanyak 73 orang (karyawan, keluarga karyawan, donatur, relawan, jaringan, dan dampingan) turut serta memeriahkan perayaan ini.

Kamis, 22 September 2022

BERI AKU PEMUDA…

Pada tanggal 24 November 2020 saya datang pertama kali di Sanggar Merah Merdeka, yang terletak di Jalan Tales Wonokromo Surabaya. Di daerah Surabaya Selatan tersebut saya ditempatkan oleh MAVI ( Misionaris Awam Vinsensian Indonesia ) untuk persiapan Misi di Kalimantan Barat. Hampir dua bulan saya berinteraksi dengan warga melalui kunjungan, aktivitas dan belajar mengajar anak anak di Sanggar. Suka dan duka mengiringi proses adaptasi lingkungan baru dan pola hidup baru. Intensitas perjumpaan dengan warga terutama anak anak muda karang taruna cukup tinggi. Sehingga kadang sangat menguras fisik dan pikiran.

Kamis, 17 Februari 2022

Manusia-Manusia Kuat

Awalnya saya ragu saat hendak merangkum hasil eksposure dari kelompok berjuluk songomania ini ke dalam bentuk tulisan. Akan tetapi setelah saya renungkan, tidak ada salahnya menuliskan kembali buah pikiran sederhana dari ketujuh pemuda-pemudi saat berjumpa manusia-manusia yang hidup di kantong-kantong kemiskinan. Setidaknya bisa menjadi bahan refleksi bagi sesama.

 

24 Agustus 2019 pagi, saya bersama ketujuh pemuda pemudi dari berbagai macam daerah bersiap untuk mengikuti kegiatan eksposure dalam acara Temu Kamu Muda Vinsensian (TKMV) di Blitar. Kelompok kami mendapat bagian di Pasar Templek. Mengingat jumlah kelompok ganjil, saya harus menemani satu anak yang berasal dari Surabaya. Sebelum melakukan aksinya, saya mengingatkan kepada peserta tentang durasi dan titik kumpul setelah melakukan eksposure.

Kamis, 20 Januari 2022

NATARU Bersama Karyawan, Relawan, dan Donatur YKBS

Terlihat suasana baru saat memasuki rumah Sekretariatan YKBS pada Sabtu, 15 Januari 2022. Pernak-pernik sederhana dengan dominasi warna merah dan hijau menghiasi seluruh sudut ruang. Hari ini YKBS bersama karyawan, relawan, dan donatur merayakan peringatan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. “Memang sedikit terlambat, sebenarnya sudah diagendakan di awal tahun, namun ternyata beberapa dari kami masih harus menyelesaikan tugas tanggap kebencanaan di Gunung Semeru, sehingga baru hari ini kita bisa merayakan bersama.” Ujar Rm Novan Agestyo, CM selaku Ketua YKBS ketika memberi sambutan pembuka acara. Acara ini juga merupakan kegiatan berkumpul bersama yang dapat terselenggarakan pertama kali sejak pandemi, tentu saja selama kegiatan seluruh peserta telah menjalankan protokol kesehatan yang berlaku umum.

Rabu, 12 Januari 2022

Panggilan Solidaritas Gunung Semeru (2)

Gambar 1. Tim Distribusi Area Timur
Selasa, 28 Desember 2021 sekitar pukul empat sore waktu setempat, SRK kembali berada di Posko Bersama Gereja St. Yusup Pronojiwo untuk menggenapi panggilan solidaritas Erupsi Gunung Semeru yang sejak tanggal 21 diliburkan. Tim yang terlibat tidak sebanyak tahap awal lalu. Kali ini personilnya ada Rm. Novan, CM., Pak Lasmidi, Fr. Aman, Tian, Yohanes Basa, Liana, Kikan, Kartini, Edo, dan Gulam.

 

Sesampainya di lokasi, Relawan Lokal yang terlibat telah menyambut SRK, dan bersama-sama kami semua memulai mempersiapkan Posko ini. Mendirikan tenda dari terpal, membuka gudang dan memeriksa kelengkapannya, serta menyiapkan data-data yang sejak awal berdirinya posko telah diolah.

Panggilan Solidaritas Gunung Semeru (1)

Seperti yang telah kita ketahui bersama, pada Sabtu sore tanggal 4 Desember 2021 telah terjadi erupsi guguran awan panas di Gunung Semeru. Mengetahui informasi tersebut YKBS segera membentuk tim untuk penugasan Divisi SRK. Pada malam itu mulailah terbentuk Tim SRK yang akan berangkat ke lokasi bencana guna melakukan pengkajian data.

Gambar 1. Kondisi Ds Sumbersari, Kamar A

Jumat, 05 November 2021

Hikayat Seorang Mantan Anak Band

Usiaku ketika itu kira-kira 15 tahun. Panggil saja aku Jemmy. Aku anak pertama dari 2 bersaudara. Adikku adalah seorang gadis belia yang sedang sibuk meniti karier. 

 

Orang tua perempuanku tak hanya berstatus sebagai ibu rumah tangga. Beliau juga menjadi pekerja di Asrama Putri dan Panti Asuhan milik komunitas biarawati yang berada di Jawa Timur. Kalau orang tua priaku adalah seorang karyawan di sebuah percetakan sablon.

 

Kala itu, aku bersama keluarga tinggal di rumah nenek. Tetapi penghuni di rumah tersebut bukan hanya keluargaku saja. Ada 3 kepala keluarga (KK) lain. Semuanya adalah saudara kandung dari orang tua perempuanku.

Kamis, 26 Agustus 2021

Kurir Media Sosial


Hampir semua orang Indonesia menunjukkan keberadaannya sebagai pribadi di media sosial. Mulai publik figur hingga masyarakat awam. Mereka mengunggah hampir segala hal terkait dirinya. Baik lewat foto atau via siaran langsung video. Tak ada masalah memang dengan perilaku warganet tersebut.


Jika melihat peranannya, sejatinya fungsi utama media sosial ialah untuk berjejaring dan berbagi informasi. Namun melihat realitas yang ada dewasa ini, fungsi tersebut malah jadi fungsi kedua dari media sosial. Fungsi utamanya boleh setuju atau tidak adalah sebagai penggenap hasrat narsis belaka. Para warganet ingin teman-temannya di dunia maya mengetahui segala sesuatu tentangnya. Bonusnya, jika unggahanya menarik tentu akan mendapat banyak like dari kawan media sosialnya. Ini menjadi kebanggaan tersendiri tentunya bagi si pengunggah.

Jumat, 25 Juni 2021

Salah Jurusan Belum Tentu Tersesat

Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri di tahun 2017 pernah mengatakan, sekitar 37% angkatan kerja bekerja sesuai dengan jurusan pendidikan yang ditekuni. Artinya sebanyak 63% orang Indonesia bekerja tidak sesuai dengan jurusannya

 

Pada tahun yang sama, hasil penelitian Indonesia Career Center Network (ICCN), total 87% mahasiswa salah memilih jurusan. Kuliah dijurusan A, bekerja dibidang B. Fakultas yang mereka tekuni selama 4 tahun tak berbanding lurus dengan profesi.

Selasa, 23 Februari 2021

Sekolah Anak-Anak Kaum Miskin Kota

 

Sebuah perkampungan kumuh yang padat penduduk di daerah Cilincing, Jakarta Utara ini banyak dijumpai anak-anak yang tidak sekolah karena faktor ekonomi. Mereka adalah anak-anak buruh, pemulung, nelayan dan pedagang kecil.

 

Oleh karena itu, Yayasan Atmabrata mendirikan sekolah agar mereka juga bisa belajar. Ada tiga sekolah TK yang dirintis. Sekolah pertama ada di Kampung Sawah. Sekolah ini dinamakan Sekolah Empang. Jumlah siswanya ada 122. Terdiri dari 67 laki-laki dan 55 perempuan. Sekolah ini ada sejak 10 tahun yang lalu. Walaupun terletak di ibukota, hampir semua gedung sekolah ini terbuat dari bambu.

Jumat, 17 Juli 2020

Mendapat Jodoh Pasca Bencana


Bro Diaz, nama yang kerap ia dengungkan kepada orang-orang yang baru berkenalan dengannya, memiliki followers sebanyak 4.255 orang. Bagi seorang lajang sepertinya fakta demikian merupakan hal yang membanggakan di era yang serba digital. Apalagi sosok satu ini bukanlah seorang publik figur. Bahkan profesi putra dari seorang pensiunan pelaut dan perawat ini hanya sebagai guru ekstrakurikuler pencinta alam di salah satu sekolah swasta yang ada di Surabaya. Meski demikian, menekuni pekerjaan semacam itu tak membuat semangat hidupnya luntur.

Selasa, 16 Juni 2020

Bermain Juga Belajar


Dunia anak adalah dunia bermain dan belajar. Namun tak semua orang tua memberi ruang yang cukup untuk bermain pada anaknya. Orang tua lebih banyak memberi waktu pada anaknya untuk belajar mulai dari pagi hingga malam hari. Bagi sebagian orang tua, banyak bermain justru menghabiskan waktu belajar.

Anak-anak mulai dari pagi hari hingga siang belajar di sekolah. Siang atau sore, anak-anak ikut bimbingan belajar baik dengan gurunya ataupun dibimbingan belajar umum. Sore atau habis magrib, anak juga ada yang mengaji. Setelah mengaji anak-anak disibukkan dengan PR sekolah.

Rabu, 18 Maret 2020

METAMORFOSIS DUO TUKANG RUSUH BERSAUDARA


Malam ini adalah malam minggu. Yaaah.... seperti biasa kebingungan selalu menyertaiku di malam seperti ini. Mau dihabiskan seperti apa lagi malam macam ini? Bengong di kosan? Haaah..., sudah biasa. Akhirnya aku memutuskan untuk mengiyakan ajakan temanku bertamu sambil nongkrong di kontrakan saudaranya. Namanya Darius Tri Sutrisno, biasa dipanggil Tri, dan saudaranya Agus Eko yang sering kupanggil Mas Agus, "muasuuk Pak Eko" gitu juga bolehlah, hehe...

Rabu, 15 Januari 2020

Kamulah Sahabatku


Pada Natal tahun ini, KWI mengajak segenap umat beriman untuk memaknai kelahiran Tuhan Yesus dengan pesan “Hiduplah sebagai sahabat bagi semua orang!” Pesan ini juga menjadi tema natal bersama keluarga besar YKBS. Perayaan ini menjadi sebuah kesempatan bagi seluruh karyawan, relawan dan donatur YKBS untuk berkumpul dan bersukacita bersama. Sebuah momen bersama, dimana setiap relawan yang datang dapat saling mengenal, membagikan cinta dan perhatian. Sukacita sebagai saudara inilah yang saya lihat dari wajah-wajah ceria para romo, relawan dan donatur YKBS yang hadir dalam acara ini.

Jumat, 09 Agustus 2019

Gempa Hancurkan Ruang Sekolah

Sekolah taman kanak-kanak (TK) yang ada dusun Ranjok Timur desa Mekarsari kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) dibangun atas kesadaran pribadi. Orang yang berinisiatif membagun sekolah adalah Saparman seorang guru SD dan guru ngaji di musholla.

Saparman (50) adalah pria asal Lombok, NTB. Awal mulanya ia tak tega melihat anak-anak di kampungnya berkeliaran dan bermain yang tak terarah. Ia akhirnya membangun sekolah TK dengan biaya sendiri dengan gedung sekolah ala kadarnya. Walaupun uang gedung gratis dan hanya membayar 10.000 per bulan, sekolah TK yang ia rintis tak berjalan dengan mulus.

Senin, 08 Juli 2019

MULAI DARI NOL

Bangunan itu perlu sentuhan tukang karena kondisi atap yang rentan bocor. Belum lagi warna cat yang sudah kusam dan kotor, sehingga membuat ruangan jadi kurang sedap dipandang. Bagian lantai bawah ruangan perlu pula ditambah keramik. Agar kelak tak lagi beraktivitas dalam kondisi lantai cor semen.

Itulah salah satu alasan mengapa proses kegiatan di Jl. Lebak Arum Barat No. 21, Surabaya, Jawa Timur berhenti sejenak. Hal ini bukan demi ego kami. Namun agar kelak yang memanfaatkan rumah itu untuk berbagai proses kegiatan sosial merasa enjoy.

Senin, 24 Juni 2019

Mengijinkan Anak Bertanya “Mengapa”


Ada cukup banyak keluarga Indonesia di Amerika yang memulangkan anaknya ke Indonesia untuk sekolah di tanah air. Ketika ditanya alasannya, beberapa menjawab: “Pendidikan di sini mengerikan. Anak-anak menjadi nakal, tidak sopan terhadap orang tua, dikit-dikit bertanya ‘kenapa’”. Terkadang mereka menegaskan “Lebih baik dididik sopan santun di Indonesia”

Pernyataan tersebut meyiratkan apa yang sudah ditradisikan di Indonesia bahwa anak sopan itu mestinya tidak bertanya-tanya “mengapa”. Banyak orang tua, bahkan guru, yang berkesimpulan bahwa anak tak perlu menanyakan alasan melakukan sesuatu, cukuplah melakukan, melakukan, dan melakukan. Anak yang dianggap saleh dan pintar adalah yang cepat mengatakan “ya” tanpa mempertanyakan apapun.