Selamat datang di blog kami! Selamat menikmati aktivitas yang kami tuangkan dalam bentuk tulisan. Bila ada pertanyaan seputar aktivitas kami, silakan kirim ke alamat email kami: sekretkasihbangsa@gmail.com. Kunjungi pula situs kami di https://ykbs.or.id - Terima kasih...
Tampilkan postingan dengan label buruh. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label buruh. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 23 Juni 2018

Jadi Pemulung Lebih Merdeka

Walaupun bekerja di restoran, tak membuat Iskandar (62) betah. Ia merasa kerja di restoran upahnya kecil dan terkekang sehingga dia memilih jadi pemulung.

Iskandar lahir di Jombang, 5 Mei 1950. Ia memilih bermigrasi ke kota pahlawan sejak usia 9 tahun saat masih kelas 3 SD karena dimarahi orang tuanya.

“Saudara saya yang mengambil uang ayah, tapi saya yang dimarahin. Saya sudah jelaskan, orang tua tetap marah-marah. Saya akhirnya pindah ke Surabaya karena tak mau di keluarga riuh dan ada pertengkaran berkelanjutan,” ucapnya.

Rabu, 23 November 2016

Yang Miskin Makin Miskin dan yang Kaya Makin Jaya



“Aku sudah ada di depan perumahan.”
“Oke aku akan cari kamu”

Panggilan dari telephone seluler berakhir. Kulihat saat itu waktu di HP menunjukkan pukul 18.40. Wuahhh total 1 jam 20 menit perjalananku dari kantor ke TKP. Lesu dan lunglai rasanya badan ini dihajar oleh kemacetan jalan. Rencana saya hanya diam dan mengamati mereka saja dulu daripada tidak fokus karena kelamaan dijalan.

Senin, 20 April 2015

Satu Mei dan St. Yusup



SATU MEI, MENGANGKAT MARTABAT KERJA

Pada awalnya Satu Mei atau May Day adalah hari festival tradisional musim semi berbagai negara Eropa. Satu Mei menjadi hari peringatan buruh semenjak Tahun 1886, ketika terjadi pembantaian buruh yang sedang memperjuangkan batasan 8 jam sehari kerja. Pada tahun 1955 Gereja Katolik mendedikasikan Satu Mei dalam perlindungan Santo Yusup, pekerja, sang tukang kayu, ayah dunia bagi Yesus, Sang Penyelamat. Secuil fakta sejarah tersebut mengatakan garis merah yang sangat jelas, bahwa Satu Mei adalah perayaan martabat manusia dan martabat kerja bagi manusia.

Senin, 02 Februari 2015

Kilas Balik Peristiwa Sosial Fenomenal Tahun 2014



Tahun 2014 telah berlalu. Banyak peristiwa-peristiwa sosial cukup fenomenal yang dikumpulkan divisi Pusat Pengembangan Sosial (PPS) untuk majalah dinding (mading) selama tahun 2014 yang terjadi di negara kita. Mungkin diantara peristiwa tersebut telah menyedot perhatian kita sebagai lembaga yang bergerak dalam bidang sosial.

Peristiwa sosial yang melibatkan anak-anak cukup mewarnai tahun 2014. Beberapa peristiwa yang cukup menyedot perhatian banyak kalangan seperti seorang anak bernama Iqbal yang menjadi korban penganiayaan dan penculikan yang dilakukan oleh teman laki-laki ibunya. Peristiwa tersebut menjadi perhatian banyak kalangan mulai dari masyarakat biasa, aktivis, artis hingga pejabat negara. Bahkan beberapa politikus terkesan beradu cepat untuk merespon kasus-kasus tersebut dengan cara mereka masing-masing.

Selasa, 30 September 2014

KIRI – KANAN



Sering orang menyebutku sebagai kaum kiri. Seorang tokoh Gereja pun menyebutku sebagai imam kiri. Sebutan ini dikaitkan dengan aktifitasku yang sering terlibat dalam pertemanan dengan kaum miskin. Bermula dari pendampingan kaum buruh yang mempertemukanku dengan para aktifis pro demokrasi sebelum reformasi. Kemudian aku terlibat dalam pertemanan dengan anak jalanan, pemulung, PKL dan kaum miskin lainnya. Beberapa kali aku terlibat aktif dalam perencanaan dan demonstrasi bersama kaum miskin. Kedekatanku dengan kaum miskin dan perjuangannya inilah yang memicu orang untuk menjulukiku kaum kiri yang diucapkan dengan nada sinis.

Beberapa orang berpendapat bahwa tempatku bukan disana. Aku harus berada di dalam areal Gereja. Semula aku ingin mengikuti pendapat itu. Tapi ketika aku ingin berhenti ada saja orang atau peristiwa yang membawaku kembali ke areal kaum miskin. Ketika aku menghentikan aktifitasku dalam pertemanan dengan anak jalanan, tiba-tiba ada teman mengajak untuk membantu kurban Lapindo. Setelah aku berhenti, ada teman yang memintaku untuk mendukung perjuangan warga stren kali yang akan digusur. Apakah memang kaum kiri itu merupakan sesuatu yang buruk?.

Senin, 08 September 2014

Segelas air untuk perempuan tua



Siang itu cuaca sangat panas, aku duduk didalam tenda yang didirikan oleh teman-teman buruh sambil menikmati kopi yang ditungkan di gelas plastik bekas air mineral, sesekali aku mencoba mencuri pandang memperhatikan wajah-wajah mereka, kegelisahan tampak sangat jelas tergambar dari wajah mereka.

Ya, mereka adalah teman-teman buruh pabrik roti di Sidoarjo yang sedang unjuk rasa menuntut keadilan dari pemilik pabrik, mereka yang berjumlah sekitar 52 orang sudah sebulan lebih harus menunggu tenda secara bergantian yang didirikan di depan pabrik roti sebagai protes atas tindakan pemilik pabrik roti yang telah memecat mereka, para buruh ini dipecat karena sebagian dari mereka ikut dalam serikat buruh dan sebagain lainnya karena menuntut kenaikan gaji sesuai aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah atau standart UMK kota Sidoarjo.