Selamat datang di blog kami! Selamat menikmati aktivitas yang kami tuangkan dalam bentuk tulisan. Bila ada pertanyaan seputar aktivitas kami, silakan kirim ke alamat email kami: sekretkasihbangsa@gmail.com. Kunjungi pula situs kami di https://ykbs.or.id - Terima kasih...
Tampilkan postingan dengan label terasing. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label terasing. Tampilkan semua postingan

Kamis, 02 Februari 2017

KAMI TAK PERNAH DISAPA



Raut wajahnya tampak memucat. Tidak kelihatan kegembiraan terpancar, sepertinya dia sedang menahan rasa sakit di tubuhnya. Beberapa kali dia berusaha untuk mengubah posisi duduknya. Kadang kedua lututnya diangkat agar dapat meletakkan dagu di atasnya. Sesekali dia memandang ruangan rumahnya. Tampak tumpukan beberapa potong pakaian yang sobek dan mulai kumal di dua sudut rumah. Di tengahnya dipasang tiga kelambu yang digantungkan saja dengan tali. Tidak ada kasur di dalamnya, hanya potongan kardus, kain untuk membungkus badan pada saat tidur, dan sebuah bantal yang warnanya mulai tidak jelas. Agak ke tengah ada tungku api, dengan tumpukan sagu yang diletakkan di atas pelepah pohon sagu, sebuah tandan pisang dan beberapa tempat masak, piring, sendok dan gelas. Istrinya sedang duduk di antara tiga kelambu. Wajahnya terus membungkuk, sorot matanya memandang bayi kecil yang sedang dipangkunya. Wajahnya terus memandang bayi yang ada di gendongannya. Beberapa kali ia mengangkat wajahnya, namun sorot matanya selalu memandang keluar. Tampak kosong. Mungkin ia sedang memikirkan sesuatu? Sedangkan tiga orang anaknya yang lain duduk berdekatan denganku. Itulah keluarga Yakob, salah satu umat yang tinggal di paroki, tempat saya bertugas.

Jumat, 22 Januari 2016

Adakah Natal didalam hati?



Aku duduk dalam diam di bangkuku, diantara ratusan orang yang memenuhi ruangan yang dihias semarak. Kuedarkan pandanganku menyapu satu persatu hiasan dan pernak pernik natal yang menyegarkan pandangan mataku.

Sebuah kandang natal di sudut kiri depanku tampil eksentrik. Kandang natal bergaya minimalis dan milenium sangat menarik perhatianku karena tampak berbeda dengan kandang natal yang lazim ada. Patung-patung Bunda Maria, St. Yosef, para gembala, domba dan palungan berada di dalam sebuah rangka kubus. Hanya beratapkan lempengan plat melengkung. Dibelakangnya berdiri pohon-pohon terang dengan dengan konsep minimalis. Patung 3 orang majus rapi berjejer didepan mimbar.  Rangkaian bunga yang cantik dan lilin yang indah memenuhi altar. Meja diatas altar yang berukirkan perjamuan malam terakhir nampak indah dengan lampunya yang dinyalakan. Pohon-pohon terang langsing bertaburan lampu-lampu kecil berwarna putih yang diletakkan menempel pada dinding altar sungguh tampak anggun, elegan, dan memukau. Pita kain berwarna warni digantungkan di pagar balkon. Krans-krans natal tergantung di setiap pilar di sekeliling ruangan. Sebuah lonceng raksasa dari rotan tergantung gagah pada langit-langit. Lilin-lilin dan rangkaian bunga yang indah terpasang disetiap ujung bangku disepanjang lorong tengah. Lagu-lagu natal berkumandang sepanjang waktu untuk mengisi waktu tunggu sebelum Misa Kudus dimulai.