Selamat datang di blog kami! Selamat menikmati aktivitas yang kami tuangkan dalam bentuk tulisan. Bila ada pertanyaan seputar aktivitas kami, silakan kirim ke alamat email kami: sekretkasihbangsa@gmail.com. Kunjungi pula situs kami di https://ykbs.or.id - Terima kasih...
Tampilkan postingan dengan label Kontras. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kontras. Tampilkan semua postingan

Jumat, 18 Maret 2022

Keluh Kesah Kaum Marjinal

Lebih dari sepuluh tahun, aku baru menyadari kalau bapakku ternyata adalah salah satu korban dari pengusaha bejat. Siapa pengusaha bejat itu? Dia adalah salah satu orang yang dikeluhkan oleh beberapa orang yang kebetulan tanpa sengaja bertemu denganku. Pada tanggal 3 September 2019, aku datang ke KontraS Surabaya untuk berkenalan dan berdialog dengan beberapa pengurus KontraS. Ketika datang ke sekretariat KontraS, di situ sudah ada beberapa orang yang berkumpul dan berbicara dengan beberapa pengurus KontraS. Aku tidak tau siapa mereka dan dari mana mereka berasal. Aku hanya tahu kalau mereka sedang membicarakan beberapa keluh kesah yang mereka alami dalam bekerja. Dalam kesempatan ini, aku tidak mau membuang kesempatan untuk mendengarkan mereka bercerita, meskipun pertemuan kali ini tidak aku rencanakan sebelumnya.

Rabu, 27 Mei 2015

Sarasehan 9 tahun luberan lumpur Lapindo



Dalam rangka menyambut 9 tahun luberan lumpur Lapindo yang terjadi di Porong Sidoarjo, Pusat Pengembangan Sosial Yayasan Kasih Bangsa Surabaya bersama Sanggar Anak Al Faz Porong mengadakan sebuah sarasehan dengan tema “Serpihan luka korban lumpur Lapindo”. Sarasehan tersebut diadakan di Sekretariat Yayasan Kasih Bangsa Surabaya yang terletak di jalan Kinibalu 41 Surabaya.

Sarasehan di hadiri sekitar 50 orang peserta dari berbagai kelompok seperti KONTRAS Surabaya, PUSDAKOTA, PMKRI, SBI dan lain-lain. Acara diawali dengan pembacaan puisi karya anak-anak dari korban lumpur Lapindo. Sebagai narasumber dalam sarasehan tersebut adalah Sanggar Al Faz yang di wakili oleh cak Irsyad, cak Rokim, Daris Ilma dan teman-temannya. Sanggar tersebut adalah kumpulan anak-anak dari para korban lumpur Lapindo.