Selamat datang di blog kami! Selamat menikmati aktivitas yang kami tuangkan dalam bentuk tulisan. Bila ada pertanyaan seputar aktivitas kami, silakan kirim ke alamat email kami: sekretkasihbangsa@gmail.com. Kunjungi pula situs kami di https://ykbs.or.id - Terima kasih...
Tampilkan postingan dengan label berbagi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label berbagi. Tampilkan semua postingan

Selasa, 18 April 2023

Bukan Penggenap Hasrat Eksistensi

Terdengar membanggakan memang kala mengetahui Indonesia masuk dalam jajaran negara paling dermawan di dunia. Dalam laporan World Giving Index 2018 yang dirilis Charities Aid Foundation (CAF), Indonesia menempati posisi teratas. Hebat bukan? Hal ini tak lepas dari peran serta kaum filantropi dalam upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia.

Istilah filantropi sendiri berasal dari bahasa Yunani yakni philein yang artinya cinta, dan anthropos berarti manusia. Jadi filantropi dapat diartikan sebagai seseorang yang mencintai sesama berdasarkan nilai kemanusian, sehingga rela meluangkan waktu, uang, serta tenaganya untuk menolong orang lain.

Jumat, 07 Oktober 2022

SCIENTIA et MORALIS

Saat ini dunia memasuki era Covid-19, perpindahan era yang akhir-akhir ini berimbas kepada kelangkaan barang tertentu, seperti APD (Alat Perlindungan Diri) medis.


Tidak jarang juga terlihat masyarakat terdidik memanfaatkan peluang ini untuk mendapat keuntungan dengan berbisnis dagang masker/sanitizer yang harganya bisa 150-200% dari harga biasanya. Sebernarnya sah-sah saja mencari keuntungan. Tapi jangan hilangkan nilai kemanusiaan.

Rabu, 07 September 2022

Menolong Sesama Tak Perlu Menunggu Berkecukupan

Berbuat baik dengan sesama manusia adalah suatu yang sangat mudah dan murah. Senyum dan sapa misalnya bisa dilakukan oleh siapa saja tak peduli mereka apakah miskin atau kaya, tampan atau tidak. 

Tapi tak semua orang bisa lakukan itu. Seringkali jika kita bertemu dengan orang miskin kita selalu curiga dan kasar. Sebaliknya, jika bertemu dengan orang kaya apalagi mereka punya jabatan, pasti akan memberikan senyum dan sapa bahkan ada yang jalan sambil merangkak.

Kamis, 11 Agustus 2022

Bahagia Itu Murah dan Mudah

Siapa yang tak ingin hidupnya bahagia? Semua orang tentunya ingin hidup bahagia. Namun untuk mencapai kebahagiaan, tiap orang punya cara berbeda-beda. Salah satunya Ahmadi lelaki asal Bangkalan, Madura. Ia memilih gaya hidup minimalis agar bahagia.

Pria yang berprofesi sebagai driver ojek online (ojol) ini menjadikan tempe, tahu, dan sayur sebagai bahan masakan untuk diolah jadi menu masakannya sehari-hari. Baginya itu sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarganya. Sedangkan soal kebutuhan sandang, ia hanya punya 2 jaket, 2 potong celana panjang, 2 kemeja, serta beberapa kaos.

Senin, 20 Februari 2017

MUJIJAT PENGGANDAAN ROTI (pelajaran berbagi)



Mujijat penggadaan roti dalam Injil Matius dan Markus terjadi dua kali. Pertama untuk 5000 orang yang kedua untuk 4000 orang. Lukas dan Yohanes hanya menulis sekali untuk 5000 orang lelaki belum termasuk perempuan dan anak-anak. Jumlah roti yang digandakan pun berbeda. Matius dan Markus menulis para murid mempunyai 5 roti dan 2 ikan untuk memberi makan 5000 orang. Sedang pada saat memberi makan 4000 orang ada murid yang mempunyai 7 roti dan beberapa ikan. Dalam Lukas murid-murid mempunyai tidak lebih 5 roti dan 2 ikan. Dalam Yohanes seorang anak kecil yang mempunyai 5 roti dan 2 ikan.

Senin, 02 Maret 2015

BERBAGI KEKAYAAN



“Mereka yang berada dalam kesempitan yang sangat parah, memiliki hak untuk mengusahakan bagi dirinya hal-hal yang perlu dari kekayaan orang lain.” (Gaudium et Spes art 69) Bagaimana para Bapa Konsili dapat menyerukan hal seperti itu? Bukankah secara kasar tulisan itu dapat diartikan bahwa bila orang mengalami situasi yang sangat parah maka dia boleh menjarah? Memang tulisan ini mempunyai catatan kaki yang tertulis demikian, “Dalam kasus semacam itu berlaku asas lama, “di dalam kebutuhan yang sangat parah segala sesuatu adalah milik bersama jadi harus dibagi-bagikan.” Untuk menerapkan asas dengan tepat harus diperhatikan semua persyaratan yang dituntut secara moral.” Artikel ini memang sejak awal membahas bahwa dunia dan seluruh isinya adalah milik bersama, maka semuanya harus dapat dinikmati oleh semua orang dengan cara yang adil dan cinta kasih.

Selasa, 27 Januari 2015

Berbagi Kasih



 Malam itu setelah selesai kuliah, aku berangkat menuju Sanggar Merah Merdeka (SMM) bersama 8 orang temanku. Dalam perjalanan aku bingung, ngantuk, capek, lapar, semuanya campur jadi satu. Hari itu merupakan hari pertama kunjunganku ke SMM. Aku bingung nanti di sanggar mau ngapain, anak-anak nakal nggak, warga sekitar ramah dengan kehadiran kami nggak ya. Itulah kepanikan-kepanikan kecil yang selalu kurasakan saat aku berada di tempat baru.

Untungnya, saat aku tiba di sanggar kepanikan-kepanikan tersebut hilang. Adik-adik dan warga sekitar sangat ramah menyambut kehadiranku. Para adik ada yang datang menjabat tanganku dan menyebut namanya. Via, Nabil, Vira, dan lain-lain. Namun ada juga yang ngajak kejar-kejaran, sembunyi di balik mobil, manjat ke pohon, tapi pada akhirnya tertangkap juga. Aku masih ingat bocah itu bernama Nathan masih duduk di bangku Sekolah Dasar kelas 2, cita-citanya ingin menjadi polisi.

Senin, 21 Juli 2014

Belajar Solidaritas darimu



dok.www.skyscapercity.com
13E!!! senyumku langsung merekah melihat angka itu. 13 E adalah nomor seatku di Kereta Api Penataran jurusan Malang-Surabaya yang aku tumpangi.

“nang kene ta mbak?” aku mengganggukkan kepala menjawab pertanyaannya sambil tos dengannya. Dia anak laki2 yang tiba lebih dulu di bangku sebelahku. Perjalananku kali ini bersama anak-anak dari salah satu sanggar di Surabaya yang usai tampil di Malang.

Beberapa anak sudah kelihatan capek maklum mereka sejak Jumat berada di Malang. Dan kegiatan-kegiatan juga sudah mereka lakukan sehingga di akhir acara yaitu perjalanan pulang ini mereka nampak letih. Maka dari itu mereka sudah tak banyak beranjak dari bangkunya tidak seperti perjalanan waktu berangkat ke Malang yang sangat aktif ada yang becanda,main alat music, bernyanyi dan masih banyak lagi. Bisa jadi karena perjalanan pulang ini penumpang kereta lumayan padat sehingga membatasi gerak mereka.