Selamat datang di blog kami! Selamat menikmati aktivitas yang kami tuangkan dalam bentuk tulisan. Bila ada pertanyaan seputar aktivitas kami, silakan kirim ke alamat email kami: sekretkasihbangsa@gmail.com. Kunjungi pula situs kami di https://ykbs.or.id - Terima kasih...
Tampilkan postingan dengan label Kasih. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kasih. Tampilkan semua postingan

Kamis, 21 Juli 2016

Nama saya Maria

Pertama kali kulihat wanita itu melewati pintu yang dibukakan oleh pelayan restoran, berjalan bersamaan dengan seorang wanita lain. Aku hanya melihatnya sekilas lalu karena kupikir ia akan berjalan terus melewati mejaku. Kembali kuarahkan pandanganku kepada tumpukan buku yang ada dihadapanku.

Beberapa detik berlalu, kembali kuarahkan pandanganku kearah pintu yang ada sisi kiriku. Kulihat wanita itu berdiri didepan pintu, tepat di tepian koridor. Ah, mungkin dia sedang menunggu seorang teman, demikian pikirku.

Senin, 04 April 2016

Kasih yang Menyempurnakan



Terik matahari tak menyurutkan niatku tuk melangkahkan kaki di kota Gudeg. Sudah sekitar 1,5 jam’an aku duduk didalam bus dari Magelang menuju Jogja. Pengap. Panas. Maklum itu bus ekonomi tanpa AC.

“Jombor…Jombor…Terminal..” teriak kernet bus mengagetkanku.

Sontak aku langsung berkata pada pak kernetnya,

“Pelemgurih ya pak jangan lupa”

Menurut arahan dari temanku Suster Veronika, PMY, jika sudah melewati Terminal Jombor berarti sudah mendekati tempat dimana aku harus turun yaitu Pelemgurih. 

Senin, 14 Desember 2015

PELAYANAN DAN UDARA



Setiap hari aku bernafas secara otomatis. Tubuhku tanpa kuperintah sudah menarik udara dan menghembuskan udara. Aku tidak perlu susah-susah berpikir bagaimana cara menarik nafas lalu menghembuskannya. Oleh karena bernafas menjadi sebuah tindakan otomatis, maka aku baru sadar bahwa aku bernafas bila udara di sekitarku terasa kurang nyaman seperti adanya kabut asap pada akhir-akhir ini atau bau kentut saat sedang misa di stasi dan sebagainya. Bila udara nyaman aku hanya merasakan tetapi tidak berpikir bagaimana harus bernafas.

Iwan Fals dalam lagunya yang berjudul “Ibu” menulis dalam salah satu baitnya, “seperti udara kasih yang kau berikan.” Kasih ibu digambarkan seperti udara. Bagiku ini sebuah definisi kasih yang hebat. Kasih ibu mengalir tanpa kita rasakan bahkan tidak kita pedulikan seperti sebuah tindakan otomatis saat bernafas. Kita baru merasa terkejut saat kasih ibu kita anggap berlawanan dengan keinginan kita. Kita mulai merasa terganggu seperti saat udara dicemari bau busuk yang membuat kita harus berpikir atau mengendalikan nafas kita.

Selasa, 12 Mei 2015

Kasih mengalahkan segalanya



Baru kali ini aku ke pemakaman dengan situasi sangat tidak bersahabat, hujan dan makamnya seperti sawah yang baru dibajak dan penuh air sampai ukuran diatas mata kakiku. Saat peti jenasah Joe dimasukkan liang lahat aku lebih senang mengatakan diceburkan, karena dimasukkan berarti keadaan tanah kering sedangkan makam ini wah penuh air. Aku tidak tega karena peti mengapung diatas air. Aku juga gelisah karena takut ada cacing dikakiku. Selesai pemakaman, aku panik karena romo kok tidak kelihatan. Celingak celinguk aku mencari, ternyata romo dengan cepat bergegas menuju mobilnya dan membersihkan kakinya. Tanpa berlama lama aku segera ke mobil romo, karena kalau tidak, aku akan pulang dengan siapa. Tidak ada yang kukenal dan makam ini jauh dari rumahku. Saat dirumah duka aku sudah bimbang mau ikut kemakam, atau tidak ya, tapi dengan siapa, karena tidak ada yang kukenal. Ada 1 temanku, itupun dia tidak bisa ikut ke makam karena harus segera masuk kerja. Tapi kalau tidak ikut aku sangat tidak tega. Syukurlah aku menemukan seorang romo yang kukenal dan aku diijinkan ikut ke mobilnya, lega rasanya.

Selasa, 27 Januari 2015

Berbagi Kasih



 Malam itu setelah selesai kuliah, aku berangkat menuju Sanggar Merah Merdeka (SMM) bersama 8 orang temanku. Dalam perjalanan aku bingung, ngantuk, capek, lapar, semuanya campur jadi satu. Hari itu merupakan hari pertama kunjunganku ke SMM. Aku bingung nanti di sanggar mau ngapain, anak-anak nakal nggak, warga sekitar ramah dengan kehadiran kami nggak ya. Itulah kepanikan-kepanikan kecil yang selalu kurasakan saat aku berada di tempat baru.

Untungnya, saat aku tiba di sanggar kepanikan-kepanikan tersebut hilang. Adik-adik dan warga sekitar sangat ramah menyambut kehadiranku. Para adik ada yang datang menjabat tanganku dan menyebut namanya. Via, Nabil, Vira, dan lain-lain. Namun ada juga yang ngajak kejar-kejaran, sembunyi di balik mobil, manjat ke pohon, tapi pada akhirnya tertangkap juga. Aku masih ingat bocah itu bernama Nathan masih duduk di bangku Sekolah Dasar kelas 2, cita-citanya ingin menjadi polisi.

Kamis, 18 September 2014

Solidaritas



Tuhan
karena Engkau Allah
Engkau menjadi manusia;
karena Engkau menjadi manusia,
manusia menjadi sungguh manusia
hanya jika ia di-ilahi-kan.
dalam kesatuan dengan Bapa dan Roh Kudus,
Solidaritas Kasih Abadi
yang memeluk dan merawat
semesta ciptaan.

Engkau menjadi manusia,
karena engkau adalah Kasih Setia
dan hendak membebaskan ciptaan yang Kau-cinta
dari penjara emas cinta diri yang nista.

Kamis, 07 Agustus 2014

Retret Yayasan Kasih Bangsa Surabaya (YKBS)



Pada tanggal 4 – 6 Juli 2014 yang lalu, Yayasan Kasih Bangsa Surabaya (YKBS) mengadakan retret untuk para karyawan dan relawan YKBS. Acara dilaksanakan di villa Emaus, Griya Samadi Vincentius, Prigen dan diikuti oleh 25 orang. Retret kali ini didampingi oleh Rm. M. Rudy Hermawan CM dengan mengambil tema “KASIH”. Tema tersebut merupakan nilai yang pada tahun 2014 ini sedang coba dihayati dan dihidupi oleh para karyawan dan relawan YKBS dengan harapan, KASIH yang kita terima secara cuma-cuma dari Allah bisa dibagikan secara cuma-cuma pula kepada sesama.
Para peserta Retret

Dalam retret ini, para peserta diminta untuk melihat kembali perjalanan hidup masing-masing lalu mencoba melihat pengalaman dicintai oleh orang-orang yang berada di sekitar kita. Dari pengalaman tersebut mau mengatakan bahwa Allah hadir memberikan kasih-Nya kepada kita melalui orang lain, melalui orang-orang yang berada di sekitar kita.
Rm. Wawan CM menyampaikan materi "KASIH" kepada peserta

Lalu, setelah para peserta melihat pengalaman dicintai oleh orang-orang di sekitarnya, mereka diminta untuk melihat apakah selama ini juga sudah menjadi kepanjangan tangan Allah untuk mewujudkan kasih Allah kepada orang lain sehingga menjadi berkat bagi orang lain?


Senin, 20 Januari 2014

Natalan penuh kasih



Surabaya (6/1) – Sore ini pemandangan di Sekretariat Yayasan Kasih Bangsa Surabaya (YKBS) tidak seperti biasa. Sekretariat yang biasanya tampak sepi kini berubah semarak dengan aneka dekorasi dan iringan lagu-lagu natal. Tampak pula banyak orang memadati rumah sederhana ini.

Ya, inilah suasana natalan dan tahun baru bersama yang tengah berlangsung Senin sore tersebut. Mengundang para relawan-wati serta orang-orang yang peduli pada karya sosial Gereja, YKBS mencoba berbagi kegembiraan bersama serta mempererat tali persaudaraan dengan para relawan-wati. Meski sebelumnya diguyur hujan yang deras, rupanya tak menyurutkan langkah para undangan untuk hadir dalam acara tahunan ini.