Di hari yang begitu
panas ini kulanjutkan perjalananku menuju Sentra PKL Karah untuk sejenak beristirahat
sambil bersantap siang. Setelah selesai makan siang, rasanya masih malas untuk
pulang, jadi iseng saja siang ini aku jalan-jalan di sekitaran sungai Rolak. Di
sana aku melihat ada beberapa orang yang sedang asyik memancing. Tidak puas
dengan hanya jalan-jalan saja, keisenganku mulai muncul untuk mulai mengambil
beberapa potret kegiatan mereka.
Tampilkan postingan dengan label pkl. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pkl. Tampilkan semua postingan
Senin, 14 Oktober 2019
Kamis, 10 September 2015
MENGHARGAI PERBEDAAN
Pada kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL),
kelompok kami memilih untuk melakukan PKL di Sanggar Merah Merdeka (SMM).
Kegiatan yang kami jalani selama PKL di SMM banyak memberikan kami pelajaran
hidup yang baru mengenai pandangan terhadap perbedaan dan tindakan-tindakan
dalam melihat perbedaan yang belum kami dapatkan sebelumnya. Pada
awal dalam memulai PKL ini, kami banyak menghadapi tantangan seperti rasa
malas dan bosan dari masing-masing anggota kelompok karena tempat yang jauh dari
rumah serta kampus dan jadwal kegiatan yang menuntut kami untuk melakukan PKL
pada malam hari tepatnya pukul tujuh sampai sembilan karena anak-anak yang
dibina oleh sanggar hanya bisa melakukan kegiatan pada malam hari. Tetapi
seiring dengan waktu tantangan-tantangan itu terasa semakin hilang, justru kami
semakin menikmati kegiatan PKL ini.
Sabtu, 20 Juni 2015
Wujud Pribadi Allah
Beberapa minggu kini telah berlalu,
kini kebersamaan saya bersama dengan anak-anak diSanggar Merah Merdeka (SMM) pun
kunjung berakhir sampai di hari Jumat, 17 oktober 2014 pukul 22.00 WIB. Saya
merasa sedikit kemungkinan bila ingin bertemu dengan mereka lagi mengingat
jadwal kuliah kami yang sangat padat. Sekarang saya dan kawan-kawan hanya dapat
mengenang masa-masa kebersamaan kita dengan anak-anak di sanggar selama 4
minggu terakhir. Saya merindukan salam hangat dari mereka saat bertemu dengan
kami, tawa canda mereka membuat kami ikut dalam suasana ceria yang mereka
ciptakan, sejenak membuat kami melupakan lelah sehabis seharian kuliah. Bagi
saya PKL ini bukanlah sebagai beban ataupun semata karena ini merupakan tugas
dari universitas atau pun untuk mendapatkan nilai, bagi saya walaupun dengan
kenakalan mereka saya merasa senang dapat berbagi waktu bersama-sama dengan
mereka. Berbagi tawa canda dan melakukan berbagai kegiatan dan bermain bersama.
Sekarang saya hanya dapat berharap dengan kedatangan saya bersama dengan
teman-teman saya kesana, dapat meninggalkan bekas yang indah, dapat bermanfaat
bagi anak-anak, dan membawa hal baru yang positif bagi anak-anak di sanggar.
Senin, 06 April 2015
Perpisahan yang Tak Terbayangkan
Selama
sebulan ini saya dan teman-teman melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di
sebuah sanggar yang bernama Sanggar Merah Merdeka di Jl.Bendul Merisi Permai
B-23. Saya dan teman-teman memilih “Menemukan Citra Allah Dalam Diri Anak-Anak”
sebagai judul PKL kami. Saat pertama berkunjung ke sanggar saya bertemu dengan
pengurus sanggar yang bernama Mas Heru. Ia menjadwalkan bahwa kelompok saya
yang berjumlah delapan orang akan dibagi menjadi dua kelompok agar dalam
mendampingi anak-anak dapat menjadi lebih intensif.
Kamis, 12 Maret 2015
Usia Tak Menjadi Halangan
Pada kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL), kelompok saya
memilih untuk melakukan PKL di Sanggar Merah Merdeka. Kegiatan yang saya jalani
selama PKL di Sanggar Merah Merdeka banyak memberikan saya pelajaran hidup yang
baru mengenai pandangan terhadap anak-anak yang selama ini kerap kali dianggap
sebagai makhluk yang lemah dan sering dieksploitasi oleh orang-orang dewasa.
Pada awal dalam memulai PKL ini, saya banyak menghadapi tantangan seperti
rasa malas dan bosan yang disebabkan karena tempat sanggar yang jauh dari rumah
dan jadwal kegiatan yang menuntut saya untuk melakukan PKL pada malam hari
tepatnya pkl. 19.00 sampai pkl. 21.00 karena berhubungan dengan anak-anak yang
diasuh oleh sanggar hanya bisa melakukan kegiatan pada malam hari. Pada siang hari anak-anak biasanya berada di
rumah entah karena membantu orang tua melakukan pekerjaan rumah tangganya
ataupun karena ada kegiatan yang lain. Tetapi seiring dengan berjalannya waktu
tantangan-tantangan itu terasa semakin hilang. Justru saya merasa sangat bersyukur
bisa menjalankan PKL di tempat ini karena saya bisa bertemu dengan banyak anak
kecil yang ternyata sangat menyenangkan dan lucu-lucu. Semakin hari saya
semakin menikmati kegiatan PKL ini.
Selasa, 30 September 2014
KIRI – KANAN
Sering orang menyebutku
sebagai kaum kiri. Seorang tokoh Gereja pun menyebutku sebagai imam kiri.
Sebutan ini dikaitkan dengan aktifitasku yang sering terlibat dalam pertemanan
dengan kaum miskin. Bermula dari pendampingan kaum buruh yang mempertemukanku
dengan para aktifis pro demokrasi sebelum reformasi. Kemudian aku terlibat
dalam pertemanan dengan anak jalanan, pemulung, PKL dan kaum miskin lainnya.
Beberapa kali aku terlibat aktif dalam perencanaan dan demonstrasi bersama kaum
miskin. Kedekatanku dengan kaum miskin dan perjuangannya inilah yang memicu
orang untuk menjulukiku kaum kiri yang diucapkan dengan nada sinis.
Beberapa orang berpendapat
bahwa tempatku bukan disana. Aku harus berada di dalam areal Gereja. Semula aku
ingin mengikuti pendapat itu. Tapi ketika aku ingin berhenti ada saja orang
atau peristiwa yang membawaku kembali ke areal kaum miskin. Ketika aku
menghentikan aktifitasku dalam pertemanan dengan anak jalanan, tiba-tiba ada
teman mengajak untuk membantu kurban Lapindo. Setelah aku berhenti, ada teman
yang memintaku untuk mendukung perjuangan warga stren kali yang akan digusur.
Apakah memang kaum kiri itu merupakan sesuatu yang buruk?.
Langganan:
Postingan (Atom)