Selamat datang di blog kami! Selamat menikmati aktivitas yang kami tuangkan dalam bentuk tulisan. Bila ada pertanyaan seputar aktivitas kami, silakan kirim ke alamat email kami: sekretkasihbangsa@gmail.com. Kunjungi pula situs kami di https://ykbs.or.id - Terima kasih...

Rabu, 11 Desember 2024

REKOLEKSI OMK PAROKI KRISTUS TERANG DUNIA TOFOI

Pada suatu hari kami diinformasikan oleh kakak Jemmy Aquariesta atau sapaan akrab saya sendiri abang Jim bahwa paroki kita akan mengadakan rekoleksi OMK di stasi St. Arnoldus Janssen Onar. Kakak Jemmy adalah salah satu Misionaris Awam dari Surabaya yang menggerakkan OMK di paroki kami. Beliau juga yang menjadi penggerak utama dalam kegiatan ini bersama dengan Pastor-Pastor dan Suster di paroki. Selain itu, beliau juga yang memegang tanggung jawab sebagai sie games yang paling dinanti-nantikan dalam kegiatan rekoleksi itu.

 

Tiba pun saatnya pada hari Sabtu-Minggu 16-17 November 2024 adalah hari yang tepat OMK PAROKI KRISTUS TERANG DUNIA TOFOI mengadakan rekoleksi di Stasi St. Arnoldus Janssen Onar .

 

Pada sore hari 16 November 2024 kami OMK dari Stasi Salib Suci sp 1 berkumpul di gereja menunggu kendaraan bersama dengan rekan-rekan OMK dari paroki dan OMK dari Stasi St.Maria Bunda Allah sp 2 untuk berangkat bersama ke tempat rekoleksi yaitu di Stasi St. Arnoldus Janssen Onar. Tepatnya pukul 16.00 WIB, kami pun berangkat dengan menggunakan dumb truk yang telah disediakan oleh paroki dengan mengawali doa singkat.

 


Setelah berangkat awalnya masih sangat menyenangkan karena perjalanan yang masih mulus dan bisa menikmati pemandangan yang sangat indah yang membuat suasana hati kami dengan penuh semangat pada sore hari di atas truk bersama dengan teman-teman. Namun ketika mulai memasuki ke jalan yang begitu mengerihkan, jalan berubah drasis. Jalan mulus berganti dengan jalan yang penuh kerikil dan berlubang besar. Setiap kali truk melintasi jalan lubang kami semua berguncang dan badan terbentur keras ke dinding truk yang membuat badan terasa sakit. Di beberapa titik jalan begitu buruk sehingga truk harus berjalan perlahan. Salah satu dari teman saya menyesal dengan semua ini karena jalan yang begitu melelahkan dan terasa mual karena guncangan, tetapi teman-teman yang lainnya pun masih  penuh dengan canda tawa meskipun semuanya sudah mengeluh. Jalan yang rusak terus berlanjut hingga hampir 1 jam. Tubuh kami mulai lelah karena harus terus berpegangan kuat agar tidak terjatuh, rasa sakit badan bertambah setiap kali truk melintasi lubang besar.

 



Setelah kurang lebih 3 jam perjalanan penuh tantangan, akhirnya kami pun tiba di lokasi rekoleksi dengan keadaan yang sangat lelah. Meski capek kami tetap bersyukur  karena kami telah tiba dengan keadaan selamat  dan juga suasana alam  di lokasi rekoleksi yang sangat indah dan bisa memandang sunset di sore hari yang jarang kami pandang di tempat kami. Selain itu kami bisa bertemu rekan-rekan OMK lainnya dari stasi lain yang membuat kami penuh semangat lagi. Kemudian panitia mengarahkan kami masuk ke ruangan yang telah disediakan. Disana kami menyimpan barang-barang bawaan dengan rapi. Panitia membagi kami ke dalam dua ruangan terpisah, satu untuk laki-laki dan satu untuk perempuan. Suasana akrab mulai terbentuk ketika kami saling membantu mengatur barang-barang. Setelah itu kami masih sempat jalan-jalan sebelum kegiatan kami dimulai dan tidak lama kemudian panitia menyampaikan bahwa jam 19.00 semua peserta kumpul dalam gereja. Kami pun mulai mempersiapkan diri seperti mandi dll.

 

Tiba saatnya pun kami masuk ke dalam gereja untuk memulai kegiatan kami.  Di dalam suasana terasa hangat meskipun banyak wajah baru yang belum kami kenal. Kegiatan kami pun dimulai yang diawali dengan doa singkat yang dipimpin oleh salah satu rekan OMK. Setelah itu, kegiatan yang pertama kami lakukan adalah perkenalan dari masing-masing stasi, kami memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama dan status.

 


Setelah sesi perkenalan, kami diarahkan oleh  kakak Jemmy bersama dengan suster Eleonora PK untuk membuat lingkaran besar. Setelah lingkaran itu terbentuk, kami langsung dibagi kelompok, setiap kelompok terdiri dari campuran peserta dari berbagai stasi agar kami bisa saling mengenal lebih dekat dan kelompok-kelompok tersebut akan dinamakan berdasarkan nama-namah buah, dan kelompok  kami bernama kelompok “strawberry”. Meskipun sederhana tapi, nama ini membuat kami merasa istimewa.

 

Proses kegiatan ini berlangsung dengan santai, diselingi candaan dari panitia yang membuat kami merasa nyaman dan penuh semangat. Begitu kelompok terbentuk, kami duduk bersama dengan kelompok masing-masing,  untuk sesi berikutnya. Dalam kelompok-kelompok kecil ini, suasana menjadi lebih akrab, kami saling bertukar nama dan bercerita. Meskipun awalnya terasa canggung, perlahan suasana menjadi hangat karena perjumpaan ini.

 

Setelah itu suasana semakin seru. Panitia mengarahkan lagi untuk melakukan perkenalan dari masing-masing kelompok. Setiap kelompok maju ke depan secara bergantian untuk memperkenalkan diri. Dalam sesi ini banyak hal yang lucu, yang membuat kami terasa ceria, semangat dan tidak tegang. Setelah sesi perkenalan kelompok selesai, panitia mengarahkan kembali duduk bersama kelompok masing-masing. Kali ini beri tugas untuk berdiskusi tentang apa yang sudah kami dapatkan dari kegiatan rekoleksi hingga saat ini, dan salah satu orang dari kelompok masing-masing mempresentasikan di  depan.

 

Kami dari kelompok strawberry berdiskusi dengan semangat. Tidak lama 10 menit kemudian, panitia mengarahkan untuk maju ke depan mempresentasikan apa yang kami diskusikan, kelompok yang duluan tampil adalah kelompok Apel.

 

Tiba pun saatnya kelompok kami dipanggil ke depan, namun tidak ada yang mau maju ke depan, kami saling menyalahkan dan menuduh siapa yang seharusnya maju. Dan saya sendiri marah-marah kepada ketua kelompokku yang bernama Aldo, karena dia tidak mau maju pada saat itu. Pada akhirnya, panitia mengarahkan seluruh anggota kelompok kami untuk maju bersama ke depan agar tidak saling menyalahkan, dan semua bisa ikut dalam mempertimbangkan hasil dari diskusi secara kolektif. Dalam sesi ini lebih sangat menyenangkan karena banyaknya momet-momen yang lucu dan membuat kami tertawa.

 

Setelah itu, kami pun masuk dalam sesi berikutnya, yaitu makan bersama dengan kelompok masing-masing. Kami diarahkan lagi untuk mengambil makanan di tempat konsumsi bersama dengan kelompok masing-masing secara bergantian dengan kelompok lain. Sesudah mengambil makanan, kami kembali masuk ke dalam gereja dan membuat lingkaran masing-masing kelompok untuk makan bersama. Saat makan bersama kami pun saling berbagi cerita, bercanda bersama, suasana kebersamaan sudah menajdi akrab satu sama lain, membuat hati terasa ringan dan penuh kehangatan, seolah waktu  untuk menikmati kebersamaan ini. Momen ini sangat berarti dalam hidup saya, memberi kenangan yang tidak akan pernah terlupahkan, tidak hanya untuk makanan yang dinikmati, tetapi juga tentang hubungan persaudaraan yang kuat dan penuh makna.

 

Setelah makan bersama, kami mengembalikan tempat makanan ke tempat konsumsi dan kembali masuk ke dalam gereja. Sebelum istirahat, panitia menyampaikan bahwa besok sesi berikutnya adalah berjalan ke pantai dan bermain di sana. Kabar ini disambut dengan kegembiraan dari semua peserta, kami merasa sangat semangat menantikan kegiatan yang akan datang, yang pastinya akan menjadi pengalaman yang menyenangkan. Setelah itu kami pun berdoa penutup yang dipimpin dari salah satu rekan OMK, mengucap syukur atas kebersamaan yang telah kami rasakan, dan memohon perlindungan kepada Tuhan dan Bunda Maria sepanjang istrahat malam kami.

 

Kami pun menuju ke ruangan tempat istrahat kami, tetapi kami tidak langsung tidur. Bersama dengan rekan-rekan OMK lainnya, kami menyempatkan diri jalan-jalan ke pelabuhan yang tidak terlalu jauh dari lokasi. Disana kami disuguhi pemandangan bulan di malam hari yang begitu indah, memantulkan cahayanya diatas permukaan air laut yang tenang. Suasana malam terasa damai dan tidak terasa ngantuk karena ditemani aluran gitar dan suara nyanyian merdu dari beberapa teman. Kami larut dalam kebersamaan yang  penuh kehangatan. Tidak lama kemudian kami kembali ke tempat istarahat karena malam sudah semakin larut. Setibanya kami  di tempat istrahat, suasana mulai hening, kami bersiap untuk tidur, menyimpan energi untuk kegiatan keesokan harinya.

Moment malam itu menjadi penutup yang sempurna yang selalu dikenang.

 

Keesokan harinya……

 

Pagi itu, mentari mulai mengintip dari balik awan, memberikan kehangatan lembut yang membangunkan kami dari tidur. Udara pagi terasa segar, membawa semangat baru setelah malam yang penuh kenangan. Kami pun mulai bangun dan bersiap-siap untuk kegiatan berikutnya, kemudian semua peserta masuk ke dalam gereja untuk mendengar arahan dari panitia.

 

Panitia pun mengarahkan kami kembali untuk duduk bersama teman kelompok, setelah semua duduk rapi bersama kelompok masing-masing, kegiatan ini kami awali dengan doa pagi. Doa pagi ini mengingatkan kami untuk memulai segala aktivitas dengan hati yang tenang dan rasa syukur. Setelah doa pagi, kami diarahkan lagi untuk menikmati segelas kacang hijau yang telah disiapkan, hidangan sederhana ini terasa hangat dan menyegarkan, dan menjadi bekal diawal hari.

 

Kemudian, panitia mengarahkan kami untuk masuk ke sesi perenungan. Dalam suasana hening, kami diajak untuk merenungkan makna dari setiap kegiatan yang telah kami jalani. Setelah sesi itu selesai, kami semua menuju ke tempat konsumsi untuk sarapan bersama. Hidangan yang terasa istimewa karena adanya kebersamaan. Kami makan sambil bercanda dan berbagi semangat untuk kegiatan berikutnya.

 

Setelah makan, kami kembali ke dalam gereja untuk mendengar arahan menuju ke pantai. Kami diminta untuk berjalan menuju pantai dengan cara yang unik dan bermakna, yaitu berpasangan dan bergandengan tangan sambil bercerita tentang pengalaman hidup masing-masing. Suasana perjalanan terasa semakin akrab, setiap langkah diiringi cerita, tawa.

 

Sesampainya di pantai, kami disambut dengan pemandangan yang unik, meski pantainya becek dan berbeda dari pantai lainnya tetapi hal itu tidak mengurangi rasa semangat kami. Kami bersantai sejenak merasakan angin laut yang sejuk sambil bercengkrama dengan teman-teman. Kami sibuk mengabadikan momen dengan berfoto bersama, menciptakan kenangan indah untuk dikenang saat pulang ke tempat masing-masing.

 


Tiba pun saatnya kami memulai kegiatan kami dengan diawali dari games-games yang diberikan oleh kakak Jemmy dan panitia lainnya. Meskipun pantainya becek, suasana semakin seru dan para panitia memanfaatkan momen ini untuk merefleksikan perjalanan hidup. Kami peserta semakin terlibat dalam berbagai games yang penuh tantangan dan keceriaan.


Games yang unik kami diminta duduk dibawah becek-becek bahkan tertidur di becek-becek itu. Meskipun awalnya banyak teman-teman yang tidak mau baring dibecek-becek, tetapi semua ikut serta dengan penuh semangat dan keceriaan, karena suasana yang semakin seru. Becek yang menyelimuti tubuh kami bahkan sampai ke rabut-rambut, tidak mengurangi keceriaan, justru menambah kebersaman kami.

 


Setelah beberapa games yang telah kami lewati, kami di minta oleh panitia untuk membersihkan diri dan istirahat sejenak sekalian dengan snack siang, karena akan ada materi dari Suster Eleonora PK. Setelah itu kami pun duduk di tempat yang nyaman dan tidak becek untuk mendengarkan materi dari Suster Eleonora PK, meskipun tubuh kami masih basah dan berlumuran pasir, semagat kami tetap tinggi.

 

Setelah mendengarkan materi dari Suster Eleonora PK, kami pun berfoto bersama di pantai sekalian dengan membuat video sebagai kenangan-kenangan untuk memperingati hari orang muda sedunia yang ke-39 dengan bertema: mereka yang berharap kepada Tuhan, berjalan tanpa lelah. Semua peserta sangat semangat dalam momen ini. Video dan foto itu menunjukkan kebersamaan kami selama kegiatan tersebut dan kami akan kenang sepanjang hidup kami. Meskipun pantainya yang becek dan berbeda dari pantai lainnya, tetapi kami mempunyai makna dan kenangan di tempat itu, bahkan tempat yang selalu ku rindukan dalam hidup saya.

 


Setelah kegiatan ini, kami pun kembali ke lokasi untuk bersih-bersih dan makan siang yang telah disiapkan. Walaupun agak sedikit capek setelah kegiatan itu,  tetapi tidak sebanding dengan dengan kebersamaan dan kegembiraan yang kami dapatkan.

 

Kami pun tiba di lokasi dan mandi. Setelah mandi kami pun langsung makan bersama. Setelah makan, kami diberikan waktu bebas, dan beberapa dari kami memilih untuk bersantai menikmati waktu luang untuk masuk ke dalam ruangan dan beristrahat sejenak karena mempersiapkan diri lagi untuk misa sekaligus penutupan. Waktu istrahat ini sangat berarti untuk mengumpulkan energi.

 

Sekitar pukul 15.00, kami pun mulai siap-siap untuk misa dan menyimpan barang-barang bawaan kami, dan membersihkan ruangan yang telah kami tempati. Dan tempat itu akan selalu kami rindukan dan menjadi kenangan yang sangat berarti.

 


Pukul 16.00 kami pun masuk ke dalam gereja dan memulai misa yang akan di pimpin oleh Romo Due CM, kami semua merasa sangat senang dan terbekati bisa bersama-sama mengikuti perayaan ekaristi.

 

Setelah misa, kami  berfoto bersama di depan gereja bersama dengan umat di stasi St. Arnoldus Janssen Onar. Sebelum sayonara kami mengabadikan momen ini kebersamaan yang telah terjalin kurang lebih 1 malam 1 hari, foto kebersamaan itu akan menjadi symbol sukacita, dan semangat yang kami bagikan dalam kegiatan tersebut. Setelah foto bersama, kami berkumpul lagi ditempat konsumsi untuk makan bersama, ini adalah kesempatan kami yang terakhir untuk menikmati kebersamaan sebelum kami kembali ke tempat masing-masing.

 

Setelah makan bersama, kami kembali berfoto bersama dengan ibu-ibu sie.konsumsi yang telah setia memasak untuk kami sepanjang acara, sekalian pamit kepada mereka, pamit kepada tuan rumah dan pamit kepada rekan-rekan OMK. Kami sangat berterimakasih kepada mereka atas kasih yang telah mereka berikan.

 

Tiba pun saatnya kami berpisah karena kembali ke tempat masing-masing, kami semua kembali menuju ke jalan  tempat kendaraan kami menunggu. Disini perasaan campur aduk antara sedih dan senang. Kami merasa sedih karena harus meninggalkan tempat yang sangat berarti dan meninggalkan kebersamaan yang erat dan sudah akrab, dan kami bahagia karena bisa mengenal satu sama lainnya, bisa membangun persaudaraan dan menciptakan kenangan bersama. Meskipun kami berpisah tapi kami tahu bahwa ikatan yang terbentuk akan ada dalam hati kami, dan harapan untuk bertemu lagi.

 

Kemudian, kami memikirkan lagi untuk jalan pulang yang begitu jauh dan berlubang apalagi sudah malam. Tetapi kami tetap berpikir positif dan menghargai setiap moment yang telah kami jalani. Perjalanan ini menjadi refleksi bagi kami tentang betapa berharganya setiap detik kebersamaan meskipun harus ditempuh dengan sedikit kelelahan. Sepanjang perjalanan pun kami tidak mengeluh dan tidak ada penyesalan lagi meskipun suasana jalan yang begitu hancur. Di atas truk suasana dipenuhi dengan canda tawa, bernyanyi dengan iringan gitar, saling berbagi kegembiraan dan menatap bulan dan bintang  dimalam hari agar perjalanan terasa lebih ringan.

 

Namun saat kami sudah mulai dekat, hujan mulai turun dengan deras. Kami semua ditutupi dengan terpal agar tidak basah. Meskipun suasana sudah hujan dan membuat perjalanan semakin menantang, suasana tetap penuh keceriaan dan keakraban, hujan yang turun tidak mengurangi semangat kami, malah menambah kenangan indah tentang kebersamaan.

 

Sekitar pukul 20.00 kami pun tiba di sp, hujan sudah berhenti. Saya pun bersama dengan sebagian teman-teman yang lainnya berpamitan kepada Romo, Suster dan juga kepada teman-teman yang masih lanjut perjalanannya ke tofoi. Dan kami yang telah tiba dengan hati yang penuh syukur karena bisa tiba di rumah dengan selamat.

 

momen ini akan menjadi kenangan yang sangat berarti dalam hidup saya yang tidak akan terlupakan”.

 

Semoga kita semua Orang Muda Katolik, selalu setia, bertanggung jawab terhadap tugas  dan panggilan kita sebagai Orang Muda Katolik dalam hidup menggereja, melangkah bersama dalam kasih dan pelayanan sebagai generasi penerus gereja.

 

“Tuhan Yesus dan Bunda Maria Memberkati Kita Semua”

 

Penulis : Cornelya Pasary (OMK Kristus Terang Dunia Tofoi)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar