Perkenalan saya dengan buku Pramoedya
Ananta Toer dan Soe Hok Gie bermula dari hampanya aktifitas baca yang
benar-benar saya kerjakan beberapa tahun yang lalu. Mungkin karena sifat
keluguan untuk mengkonsumsi buku yang terbilang tidak terpilah dengan rapi
sesuai dengan kebutuhan. Pada titik kritis merasakan kondisi yang sudah bosan,
hambar dan dongkol ketika saban hari memelototi buku-buku motivasi,
cinta-cintaan, koran serta komentar-komentar menjemukan dari para profesional
membuat diri butuh konsumsi baru yang setidaknya dapat membuat kaki-kaki
beranjak dan melakukan sesuatu daripada sekedar meratapi nasib-nasib mujur yang
ditampilkan pada buku-buku tersebut. Kondisi demikian melatarbelakangi diri
untuk mencari bacaan yang lebih bernyawa atau setidaknya bacaan yang
benar-benar mewakili kondisi sosial masyarakat. Pada akhirnya pilihan jatuh
pada buku Pramoedya Ananta Toer, yakni novel Tetralogi Buru dan Panggil
Saja Aku Kartini serta Catatan
Seorang Demonstran dan Orang-Orang Di
Persimpangan Kiri Jalan empunya si Soe Hok Gie. Buku-buku yang dengan mudah
didapat di loakan.