Di kecamatan Menukung masih ada sekitar 3 rumah betang, rumah asli
masyarakat Dayak. Aku mengatakan “sekitar” sebab lupa tepatnya dan mungkin
masih ada yang belum keketahui selain ketiga rumah betang itu. Pada mulanya
masyarakat Dayak hidup di rumah betang, dimana satu rumah panjang dihuni
beberapa keluarga. Tergantung pintu, konon dulu di kecamatan sini ada rumah
betang yang panjang, sekitar 60 an meter yang dihuni sekitar 40 keluarga. Rumah
betang sebuah rumah memanjang dengan deretan pintu, seperti ruko jaman ini,
setiap pintu dihuni oleh satu atau lebih keluarga. Pada umumnya satu rumah
betang terdiri dari satu keluarga besar sehingga semua penghuni masih termasuk
keluarga. Tapi saat ini sudah semakin jarang rumah betang, sebab orang lebih
suka mendirikan rumah sendiri. Atau rumah betang terbakar sehingga sulit untuk
membangunnya kembali.