Tiba pada saat salah seorang
buruh bertanya, “Mas, kenapa yang lain tidak datang, padahal ketika awal
pembentukan basis, ada banyak orang yang datang dan sanggup bersama-sama memperjuangkan
hak buruh?” Pertanyaan sederhana tapi
itulah gejolak yang dialami beberapa buruh dalam proses memperjuangkan haknya. Pertanyaan
ini muncul ketika ada pelatihan riset yang diadakan oleh Wadah Asah
Solidaritas (WADAS) Surabaya bersama
dengan buruh perkebunan karet di Jember pada tanggal 3-4 Maret 2012. Ada
perasaan “sendirian” dalam pergerakan bersama. Dengan bahasa negatif mau
mengatakan adanya iri hati, karena teman-teman buruh yang lain tidak datang,
padahal pelatihan ini juga untuk kepentingan buruh. Beberapa orang merasa mengapa
hanya mereka saja yang bekerja untuk memperjuangkan nasib buruh padahal kalau
berhasil, teman-teman buruh (yang tidak terlibat langsung dengan proses
perjuangan) juga akan terkena dampak positifnya. Wah, ternyata berat memberikan
pencerahan dan penyadaran kepada mereka. Padahal, dengan “sadarnya” mereka, ini
akan mempermudah proses perjuangan itu sendiri. Lalu apa yang saya bisa
ceritakan kepada mereka yang merasa “sendirian”?