Baru pertama kali aku datang ke tempat
seperti ini. Rudenim. Rumah Detensi Imigrasi. Dengan kata lain, penjara untuk
para imigran gelap. Jika tidak diajak teman-teman JRS (Jesuit Refugee Service) dan IOM (International Organization for Migration), kayaknya gak mungkin
nyampe ke sini. Tahu aja baru sekarang ini. Juga gak pernah mengira tempat
seperti ini ada.
Yang kebanyakan ada di sini wajahnya kayak
wajah Arab. Orang-orang Afgan. Susahnya, mereka seperti tidak bisa bahasa
Inggris. Lalu komunikasi pake apa ya? Bahasa tarzan ‘kali….
Dahiku mengernyit ketika salah satu dari
mereka, masih muda, menghampiri sambil senyum-senyum.
“Hello,”
sapanya ramah, “thank you for coming and
visiting us.”