Kami
bertiga duduk terdiam di tepi jalan sambil mengamati kendaraan yang lalu lalang
di jalan yang tidak terlalu lebar itu. Karena kami hanya membawa sebuah dingklik
plastik, maka kami pun bergantian duduk. Yang tidak kebagian duduk di dingklik
plastik ya cukup jongkok, atau duduk diatas kotak es batu.
Beberapa
puluh menit berlalu sejak kami menggelar dagangan jagung serut keju, es blewah
dan kolak kami, tapi belum juga ada orang yang membeli dagangan kami. Matahari
sudah bersiap-siap bersembunyi dibalik katulistiwa.. Jagung rebus didalam dandang
sudah menjadi semakin dingin. Semakin banyak asap kendaraan bermotor dan
debu jalan yang terhirup kedalam saluran pernapasan kami. Akhirnya kami
menghibur diri dengan mendengarkan musik yang mengalun pelan dari MP3 handphone
yang kami bawa sambil bermain tebak-tebakan.