Lebih dari 10 tahun lalu, ada
cerita yang meluncur dari mulut seorang teman. Dia ikut warga kampung pedalaman
berburu di belantara Kalbar. Mereka biasanya berburu dengan senapan lantak.
Senapan made by mereka sendiri. Pelurunya gotri-gotri kecil.
Ketika itu warga menembak
orang utan yang lagi melompat dari pohon ke pohon sembari menggedong anaknya.
Begitu tertembak dan melayang jatuh, si orang utan melemparkan anaknya jauh ke
udara. Maksudnya jelas. Si anak harus selamat. Tidak ikut tertangkap manusia.
Sungguh, luar biasa.
Si induk ini jatuh terkapar.
Berada dalam cengkeraman sakratul maut. Sementara si anak akhirnya tertangkap
oleh para pemburu. Langsung dibawa ke tempat si induk terkapar sekarat. Saat
melihat anaknya tertangkap, air keluar dari mata sang induk. Menangis! Lalu
mati….