Selamat datang di blog kami! Selamat menikmati aktivitas yang kami tuangkan dalam bentuk tulisan. Bila ada pertanyaan seputar aktivitas kami, silakan kirim ke alamat email kami: sekretkasihbangsa@gmail.com. Kunjungi pula situs kami di https://ykbs.or.id - Terima kasih...

Selasa, 28 Oktober 2014

BERTEMU TUHAN DALAM DIRI ANAK KECIL



           
Saya sangat tertarik saat saya mendengar nama SSV (Serikat Sosial Vincentius) di sekolah SMA saya dulu di SMAK St.Louis 1 Surabaya (Sinlui). Hati saya tergerak saat itu untuk mengikuti organisasi sosial yang hanya sebagai ekstra kurikuler saja sewaktu itu. Sewaktu perkenalan pertama kali di SSV, saya sudah sangat bersemangat karena kami membahas program-program apa yang akan dijalankan di SSV Sinlui. Menurut pemikiran sempit saya, organisasi sosial seperti SSV hanya memiliki program yaitu bakti sosial. Tapi pemikiran sempit saya itu salah, saya sudah mengikuti hampir semua program di SSV seperti Baksos, Live In, Kunjungan Orang Sakit, mengikuti KSK yang dipilih langsung untuk pergi ke pedalaman Kalimantan, membuat koperasi untuk abang becak, mengajar di kampung ilmu, dll. Sangat banyak program-program SSV yang sangat menarik tetapi menurut saya ada 1 pengalaman yang menarik bagi saya yaitu saat saya mengajar di kampung ilmu.

            Pada saat itu hari minggu, saya ingat saya pertama kalinya menginjakkan kaki di kampung ilmu. Saya bersama 5 orang teman saya sudah siap mengajar anak-anak SD yang ingin belajar, ternyata ada sekitar 30 orang anak yang berkumpul di kampung ilmu. Saya sangat antusias karena itulah hari pertama saya bertemu dengan mereka dan adik-adik yang di ajar banyak yang datang. Saat itu saya memperkenalkan diri kepada pengurus-pengurus yang ada di Kampung Ilmu, ternyata pengurus-pengurus tersebut mengenal mantan kepala paroki gereja saya, yaitu Rm. Yohanes Gani. Setelah mengetahui bahwa mereka mengenal Rm. Gani, saya semakin senang karena bisa lebih akrab kepada pengurus-pengurus kampung ilmu.

            Setelah perkenalan, saya mulai mengajar 5 adik di depan saya. Mereka semua adalah siswa kelas 5 SD di suatu SD Negeri tak jauh dari kampung ilmu. Dari ke 5 adik kecil ini, ada salah satu anak yang senang melihat saya, lalu saya melakukan percakapan pendek dengan dia,
           
“Dik, lagi lihat apa?”
            “Liat kakak”

Sontak saya kaget mendengar jawaban adik kecil satu ini.

            “Loh, kok liat kakak? Ayo belajar yuk.”
            “Iya, aku liat kakak soalnya pengen jadi kayak kakak.”
            “Emang adik pengin jadi apa?”
            “Jadi guru kayak kakak.”
            “Kenapa kok adik pengen jadi guru?”
“Soalnya aku ngerasain gak bisa les pelajaran kayak anak lain kak, aku cuman belajar waktu aku di kampung ilmu aja, kalau di rumah gak bisa belajar karena suasana rumah gak mendukung untuk belajar, selain itu Bapak Ibu juga nggak bisa ngajarin aku berhitung. Aku iri kak sama anak-anak yang bisa les pelajaran. Aku pengen nanti kalau udah besar jadi guru, mau masuk ke kampung-kampung biar bisa bantuin anak orang miskin belajar.”

Mendengar kata-kata adik kecil ini, hati kecil ini sedikit tersentuh. Kok masih ada anak kecil seperti dia yang punya mimpi besar dan mau melayani sesamanya yang berkekurangan. Di hari itu saya sangat berterimakasih kepada Tuhan karena telah menemukan saya dengan anak kecil tersebut. Meskipun ini adalah pertemuan sederhana tapi saya mendapat pengalaman yang bermakna, kalau tidak ikut SSV mungkin saya tidak akan pernah mendapat pengalaman seperti ini. Bertemu dengan anak kecil ini selalu mengingkatkan saya bahwa saya seperti “disentil” Tuhan. Anak kecil seperti itu saja masih ingat dengan yang berkekurangan, masak saya yang sudah lebih dari berkecukupan lupa akan yang berkekurangan?

Cerita singkat ini sekaligus mengajak Para Bapak/Ibu terutama Kaum Muda untuk berpartisipasi dalam SSV di Paroki maupun di Sekolah. Dengan ikut SSV setidaknya kita bisa mewartakan kasih Tuhan lewat sesama kita. Mari kita sebagai umat katolik terutama kaum muda tetap aktif untuk melanjutkan karya misi SSV di Indonesia terutama di Surabaya.  Salam Vincentian!

By: Gaby Renata
(Anggota SSV Dewan Daerah Surabaya)
dimuat dalam buletin Fides et Actio edisi no.52 Oktober 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar