Bukan kebetulan tetapi ini
sudah diatur oleh Tuhan, kalau saya harus bermisi di YKBS (Yayasan Kasih Bangsa
Surabaya) dan ditempatkan di SMM (Sanggar Merah Merdeka). Selama kurang lebih 6
bulan saya berada di daerah Bendul Merisi. Awalnya semua terasa berat karena
setiap hari harus menempuh jarak yang tidak dekat untuk ke sanggar, apalagi
dalam kondisi hamil. Semua itu terbayar setelah melihat anak-anak yang ada di
sanggar. Anak-anak yang terlihat nakal dengan penampilan urakan ternyata jauh
dari dugaan, mereka sangat baik dan penuh talenta.
Di sanggar yang dipimpin oleh
Romo Wawan dan didampingi oleh mas Heru dan mbak Ria disana saya memperoleh
banyak cerita dan pengalaman. Selain pengalaman saya juga mendapat keluarga
baru disana. Sungguh luar biasa sanggar ini. Relawan yang ada sangat banyak dan
dengan setia menemani dan mendampingi anak-anak dengan sabar dan tulus hati.
Mereka rela pulang kerja ataupun pulang kuliah untuk ke sanggar. Walaupun capek
mereka tetap datang dengan senyum. Saya yakin itu semua karena anak-anak yang
sangat berbakat dan membuat para relawan rindu untuk mendampingi.
Akhir cerita, lewat sanggar
merah merdeka ini saya diajarkan untuk mengenal anak lebih dekat, bukan hanya
dari satu sisi tetapi dari banyak sisi. Mereka punya banyak potensi yang bisa
dikembangkan tinggal kita yang lebih dewasa untuk membantu menemukan dan
mengembangkan potensi itu. Terima kasih untuk Romo, teman-teman relawan dan
anak-anak yang telah bersedia menerima saya selama ini. Saya tidak bisa
membantu apa-apa selama disana, tetapi saya malah mendapatkan banyak ilmu.
Semoga perjumpaan ini tidak berhenti disini, karena kalian adalah keluarga baru
saya. Tetap semangat, terus berjuang demi anak-anak Bangsa. Tuhan memberkati.
Terima kasih.
Oleh : Novy Anjarwati (Guru SMAK St. Louis 2 – Surabaya)
Dimuat dalam buletin Fides Et Actio edisi No.66, Desember 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar