Selamat datang di blog kami! Selamat menikmati aktivitas yang kami tuangkan dalam bentuk tulisan. Bila ada pertanyaan seputar aktivitas kami, silakan kirim ke alamat email kami: sekretkasihbangsa@gmail.com. Kunjungi pula situs kami di https://ykbs.or.id - Terima kasih...

Jumat, 26 Agustus 2022

Berakhir Dengan Indah

Saya adalah orang yang cukup jarang menghadapi anak-anak. Ketika mendengar live in, saya merasa saya harus menghindari kontak dengan subjek anak-anak. Saya adalah orang yang canggung dan tidak bisa membawa diri saya dengan baik kepada anak-anak. Saya bisa dibilang tidak menyukai mereka. Kemudian, saat saya mendengar bahwa kelompok saya akan mencoba live in di dalam sanggar anak-anak, maka saya menjadi sangat takut dan canggung.

 

Saya merasa live In yang akan saya jalani akan menjadi sangat berat. Ketika saya datang pada hari pertama sanggar, saya sangat cemas dan berpikir keras tentang apa yang saya harus lakukan kepada anak-anak. Ketika saya melangkahkan kaki masuk ke sanggar, saya langsung disambut oleh anak-anak dengan meriah.

 

Banyak dari mereka yang dengan sopan mengajak saya berkenalan dan mereka mengajak saya berbicara. Sejak hari itu, pandangan pertama saya tentang anak-anak mulai sedikit demi sedikit terkikis.

 

Di dalam perjalanan saya selama saya live in sampai dengan selesai merupakan sebuah kegiatan yang cukup menyita tenaga dan waktu. Ada beberapa waktu yang menyenangkan, ada beberapa waktu yang melelahkan dan membosankan. Namun di setiap pertemuannya saya selalu mencoba untuk menjadi semangat dalam mengajar anak-anak.

 

Dari banyak anak-anak yang hadir di sanggar, saya cukup dekat dan mengenal beberapa anak. Beberapa anak itu sangat aktif dan selalu giat untuk belajar. Saya banyak belajar dari anak itu, bahwa dalam segala situasi dan kondisi kita tidak berhenti untuk belajar. Dia adalah anak yang sopan dan santun. Anak tersebut menjadi salah satu anak yang aktif ketika saya memberikan materi Bahasa inggris kepada kelas 4 SD.

 

Saya masih ingat bahwa materi yang cukup sederhana itu dibuat di dalam sebuah kartu bergambar. Ketika saya mengajarkan mereka beberapa kata dalam bahasa inggris, saya masih ingat betul wajah dan reaksi mereka yang bersemangat menghafal kosa kata yang saya beri. Dari situ, saya rasa kesenangan dalam mengajar anak kecil mulai tumbuh dari dalam diri saya. Saya menikmati proses itu.

 

Semua berangkat dari awal yang tidak baik, namun seiring berjalannya waktu, mengajar mereka sepertinya sesuatu yang sudah saya lakukan bertahun-tahun. Saya mengucap syukur bahwa dalam satu bulan ini bisa diberikan kesempatan oleh pihak sanggar untuk bisa merawat dan bermain dengan anak-anak yang luar biasa.

 

Oleh : Devin Sandy, mahasiswa Universitas Surabaya

Dimuat dalam buletin Fides Et Actio edisi No.115, Januari 2020

Tidak ada komentar:

Posting Komentar