Tanpa permisi dan mengucap salam, tiba –
tiba Ia berjalan menuju ke depan. Kemudian berdiri di hadapan peserta yang
sedang duduk dikursi. Lalu meminta mereka berdiri dari tempatnya seraya berkata.
“Kumpulkan apa saja yang kalian punya, sesuai
dengan yang saya minta! Dan bebas mau di letakkan di depan atau tidak.” seru
lelaki berbrewok itu.
Lantas 18 kader siswa kelas XII ditambah dengan
4 orang alumni dari sekolah menengah milik Yayasan Lazaris Surabaya bergegas
melakukan perintahnya. Mereka mulai beranjak dari posisi masing - masing untuk meletakkan
barang-barang yang disebutkan. Mulai dari topi, ikat rambut, alat tulis, jam
tangan, sandal, kacamata, keplek nama, bahkan hingga uang tunai. Semua barang
itu dikumpulkan pada satu area di lantai.