Tanpa permisi dan mengucap salam, tiba –
tiba Ia berjalan menuju ke depan. Kemudian berdiri di hadapan peserta yang
sedang duduk dikursi. Lalu meminta mereka berdiri dari tempatnya seraya berkata.
“Kumpulkan apa saja yang kalian punya, sesuai
dengan yang saya minta! Dan bebas mau di letakkan di depan atau tidak.” seru
lelaki berbrewok itu.
Lantas 18 kader siswa kelas XII ditambah dengan
4 orang alumni dari sekolah menengah milik Yayasan Lazaris Surabaya bergegas
melakukan perintahnya. Mereka mulai beranjak dari posisi masing - masing untuk meletakkan
barang-barang yang disebutkan. Mulai dari topi, ikat rambut, alat tulis, jam
tangan, sandal, kacamata, keplek nama, bahkan hingga uang tunai. Semua barang
itu dikumpulkan pada satu area di lantai.
Sesudahnya lajang bernama utuh Victor
Fransiskus Diaz (37) bertanya kembali. “Siapa yang pernah ikut dalam sebuah organisasi?”
tuturnya di salah satu ruang pertemuan Rumah Retret Sawiran, Purwodadi,
Pasuruan, Jawa Timur. Minggu (9/12/2018). Satu demi satu peserta berdiri sesuai
dengan organisasi yang disebut oleh guru ektrakulikuler pecinta alam itu. Mulai
dari yang pernah ikut pramuka, karang taruna, organisasi gereja, organisasi
sekolah, lembaga sosial dan lain sebagainya.
Lalu pria bernama kecil Diaz ini menjelaskan
keterkaitan proses dinamika di atas dengan dunia kerelawanan yang Ia geluti. Menurutnya
macam – macam organisasi baik yang pernah dan masih diikuti peserta adalah
salah satu modal untuk menjadi relawan. Ia menambahkan, memilih jadi relawan itu
perlu komitmen dan mental yang kuat. Maksudnya siap pada tugas yang diberikan dengan
segala kondisinya dan tanpa mengharap imbalan. Seorang relawan juga harus bersedia
memberikan apapun yang dimiliki. Antara lain kepandaian, keterbatasan, pengalaman, waktu, tenaga, bahkan hingga nyawa
sekalipun.
Begitulah kira – kira secuil gambaran pada
sesi terakhir Retret Perutusan KSK (Kaderisasi Siswa Katolik) angkatan 2017. Acara
yang berlangsung selama 3 hari 2 malam ini kiranya bermanfaat bagi siswa –
siswi yang ambil bagian. Minimal yang telah disampaikan Diaz dapat mereka gunakan
sebagai bekal sosial pasca lulus dari SMA.
Oleh :
Agus Eko Kristanto
Dimuat dalam
buletin Fides Et Actio edisi No. 103, Januari 2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar