Kala kami sedang asyik
berlatih menyanyi bersama anak-anak di basis Bendul, datang ibunya Rahmat.
Ibunya Rahmat meminta waktu untuk mengobrol sebentar.
“Mas Heru, di Sanggar
masih ada belajar pagi hari?”, tanya ibunya Rahmat.
“Kenapa, Bu? Rencananya
kami mau aktifkan kembali”, jawabku.
“Ini, Mas, Rahmat dan Rini
pengin belajar di Sanggar saja. Kalau Ardi masih belum tahu mau ikut belajar di
mana”, jawab ibunya Rahmat.
“Loh, apa Rahmat dan Rini
sudah tidak sekolah lagi?”, tanyaku dengan wajah kaget.
“Mereka sudah keluar, Mas.
Sekarang yang kelas enam sudah tidak ada muridnya di sekolah”, terang ibunya
Rahmat.
“Wah, kok kelas enam malah
berhenti sekolah. Ada apa sebenarnya?”, cecarku.
“Dhowo ceritane, Mas.
Piye nek kene nang omahku sak iki, Mas?. Ngko ta ceritani kabeh kejadiane”,
ajak ibunya Rahmat.