|
Jalan dari Palu ke Salua tetutup longsor |
Solidaritas Relawan Kemanusiaan (SRK) pada tanggal 18 Oktober 2018 bersama dengan
warga mendirikan posko swadaya di dusun Salua, Kecamatan Kulawi, Kabupaten
Sigi. (sekitar 2-3 jam perjalanan dengan
mobil dari Palu). Sampai menjelang akhir bulan Oktober 2018, listrik masih
belum normal, sehingga kalau malam, kondisi posko gelap gulita. Sumber listrik
hanya mengandalkan genset yang dinyalakan mulai pkl. 18.00 – 22.00. Sinyal HP
juga masih timbul tenggelam. Jika ingin mendapatkan sinyal, para relawan harus
rajin berkeliling mencari titik-titik tertentu supaya mendapatkan sinyal yang
baik sehingga dapat memberikan informasi kepada tim SRK yang ada di Surabaya 😊
Meskipun kondisi masih belum pulih, dalam keterbatasan,
warga masih terlihat guyub dan saling membantu. Para relawan SRK juga tetap setia
menemani warga untuk tetap semangat menghadapi kondisi yang saat ini mereka
hadapi.
|
Sr. Yudith PI, Sr. Marlina PI dan Obet |
Tanggal 19 Oktober 2018, Sr. Yudith PI (dari Tamiang Layang, Kalteng), Sr.
Marlina PI (dari Semarang) dan Robert dari Surabaya bergabung dengan tim SRK
yang sudah ada di Salua. Kedatangan mereka memberikan semangat tambahan bagi relawan
yang sudah terlebih dahulu disana dan juga memberikan semangat bagi warga
karena mereka mendapatkan “saudara” baru.
Demikian juga pada tanggal 23 Oktober 2018, Rm.
Hardo CM (dari Kediri) dan Darius Tri Sutrisno (Surabaya) datang dan bergabung
untuk menemani para warga di Salua.
|
Rm. Hardo CM dan Darius Tri tiba di Palu dijemput oleh Lasmidi |
Tanggal 25 Oktober 2018 bergabung juga 5 orang
mahasiswa dari Universitas Brawijaya Malang yang membantu tim SRK di Salua.
Karena anggota tim cukup banyak di Salua, maka tim dibagi menjadi 2. Satu tim
berangkat ke Palu untuk membuka posko disana untuk memudahkan belanja bahan-bahan
pokok untuk posko Salua dan memberikan pelayanan lebih luas lagi kepada penyintas
di sekitar posko Palu.
Berikut ini beberapa foto kegiatan para relawan
yang ada di Salua, Kec. Kulawi, Kab. Sigi.
Mencari sumber mata air untuk disalurkan ke dusun
1
|
mencari sumber air |
|
mencari cara menyalurkan air ke dusun |
|
air bersih sudah mengalir |
|
Rm. Hardo CM senang sekali melihat air bersih :) |
|
Suster Yudith dan Suster Marlina sedang mencuci pakaian dengan anak-anak |
|
proses penyaluran air bersih |
|
waktu air bersih belum disalurkan ke dusun |
|
sumber air sudah dekat.... |
Kerja bakti membersihkan puing-puing Gereja
|
warga dibantu Brimob membersihkan puing-puing di Gereja |
Trauma Healing : bermain dan memasak
|
membersihkan beras sebagai bagian dari trauma healing :) |
|
Rm. Novan CM menemani anak-anak bermain kartu |
|
Suster Yudith dan Suster Marlina memasak bubur manado untuk anak-anak |
|
bubur manado sudah siappp... |
|
merencanakan trauma healing untuk anak-anak |
|
persiapan trauma healing :) |
|
Suster Yudith melayani anak-anak mengambil bubur manado |
|
memasak bersama-sama |
|
setiap anak punya tugasnya masing-masing :) |
|
Sr. Yudith dan Sr. Marlina memasak untuk relawan |
|
tetap tegar dalam keterbatasan! |
|
bermain bersama |
|
lomba makan kerupuk... yang penting hepii.. :) |
|
balap kelereng... |
|
memasukkan pensil dalam botol. Jangan memperhatikan botolnya, itu hanya pinjaman :) |
|
ayo..ayo... masukkan pensilnya ke botolll.. |
|
bermain-main bersama |
|
gerak dan lagu.... mana gerakannya??? |
|
Rm. Hardo CM kalah main kartu, akhirnya jarinya disentil oleh anak-anak :) |
Distribusi Logistik tahap 1 dan tahap 2
Sangat indah berbagi. Suka-duka bersama menjadi kekuatan untuk melanjutkan kehidupan. Terimakasih relawan untuk terus membantu sesama. GBU all
BalasHapus