Berbuat baik dengan sesama manusia adalah suatu yang sangat mudah dan murah. Senyum dan sapa misalnya bisa dilakukan oleh siapa saja tak peduli mereka apakah miskin atau kaya, tampan atau tidak.
Tapi tak semua orang bisa lakukan itu. Seringkali jika kita bertemu dengan orang miskin kita selalu curiga dan kasar. Sebaliknya, jika bertemu dengan orang kaya apalagi mereka punya jabatan, pasti akan memberikan senyum dan sapa bahkan ada yang jalan sambil merangkak.
Parjo, pria asal Lamongan, Jawa Timur yang sudah sejak tahun 1962 menjadi tukang becak yang biasanya mangkal dekat lampu merah Kedundoro, Surabaya ini bukannya tidak mau bekerja, ia berangkat pagi pulang malam mengayuh becak mengantarkan penumpang yang mau memakai jasa dia.
Dulu ia bisa menafkahi keluarganya. Tapi kini ia kalah dengan transportasi online yang menjamur di kota Surabaya.
Jika kita punya sedikit rejeki berbagilah dengan bapak tukang becak. Apapun jenisnya. Namun, jika tidak mampu cukuplah kita menyapa, memberi senyum dan tidak kasar bertutur kata.
Oleh : Mahrawi
Dimuat dalam buletin Fides Et Actio edisi No.116, Februari 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar