Saya sejak masih SD mempunyai keinginan sekolah di perguruan tinggi. Apalagi saat aku SMK, keinginan untuk kuliah semakin tak terbendung. Ketika SMK saya berusaha mendapatkan nilai bagus supaya saya bisa kuliah nantinya.
Tapi apa boleh buat, ketika sudah tinggal beberapa bulan lagi lulus dari SMK,
saya mencoba ngobrol sama ibu saya tentang kuliah. Tapi ternyata tidak
diperbolehkan kuliah karena ibu masih harus membiayai sekolah adikku.
Tidak lama kemudian saya mendapat informasi dari mbak Dhita salah satu relawan
SMM yang sudah kuliah. Mbak Dhita bercerita terkait beasiswa yang diadakan oleh
kampus dimana mbak Dhita sekolah. Ia menjelaskan semua apa saja syarat yang
harus di penuhi.
Dan saya mencoba ngobrol kembali dengan ibu saya, tetapi ibu tetap kokoh dengan
pilihannya bahwa saya tidak diperbolehkan kuliah dan harus bekerja dulu. Jika
ingin kuliah menunggu kerja selama 1 tahun baru boleh kuliah dengan syarat
tetap sambil kerja.
Setelah itu saya hanya bisa pasrah dan lebih mengikuti apa kata ibu. Sebenarnya
sedih banget karena tidak bisa kuliah tahun ini. Tetapi mau gimana lagi? Keinginan
kuliah tahun ini harus dikubur dalam-dalam.
*Ditulis oleh Firda Hairunisa. Ia anak yang sejak kecil belajar di sanggar. Ketika SMK ia menjadi pendamping mengajar adik-adiknya di SMM yang masih SD.
Dimuat dalam buletin Fides Et Actio edisi No.127, Januari 2021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar