Beberapa tahun lalu aku memutuskan untuk vegetarian. Aku tidak
makan daging, ikan, telur bahkan kuah daging pun tidak. Aku memutuskan
vegetarian bukan karena perintah dokter atau agama, tetapi aku merasa sedih
saat melihat anak-anak jalanan begitu “rakus” makan daging ayam meski hasil
hoyen (mencari makan di tempat sampah). Pernah juga ditulis dalam koran ada
orang mati karena makan daging sapi. Dia sangat jarang makan daging. Ketika ada
sapi tertabrak truk dan mati, maka kesempatan baginya dan semua penduduk
kampung makan daging. Begitu semangatnya makan sampai meninggal dunia. Ada
banyak orang yang tidak mampu makan daging dan ikan. Maka aku putuskan
vegetarian untuk solider dengan mereka.
Tampilkan postingan dengan label vegetarian. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label vegetarian. Tampilkan semua postingan
Rabu, 03 Juli 2019
Senin, 28 Maret 2016
KEPUTUSAN DAN TUJUAN
Dulu aku pernah selama beberapa tahun menjadi
seorang vegetarian. Semula aku bukan seorang vegetarian. Saat berkumpul dengan
anak-anak jalanan dan kaum miskin aku sering merasa prihatin. Mereka sering
berebut sisa-sisa daging ayam yang masih menempel di tulang yang mereka ambil
dari sampah sebuah mall. Istilah kami hoyen. Pernah juga melihat bagaimana
seorang anak memegang satu tusuk sate dengan nasi satu piring. Dia hanya
menjilat bumbu sate dan menggigit kecil dagingnya setiap kali menyuap nasi,
sehingga satu tusuk sate itu cukup untuk lauk makan nasi satu piring.
Pengalaman-pengalaman itu membuatku memutuskan untuk menjadi seorang
vegetarian. Aku tidak makan daging, ikan, telor dan minum susu seperti banyak
anak miskin yang sering kutemui.
Langganan:
Postingan (Atom)