Suatu saat ada yang bertanya "Romo, bagaimana di Tofoi?
Apakah jalan-jalan sudah baik? Apakah listrik sudah ada?". Saya hanya bisa
menjawab: "hehehe… Indonesia sudah merdeka tetapi di Tofoi ini listrik dan
transportasi belum merdeka. Listrik masih nebeng perusahaan dan jam 11 malam
sudah mati. Jalan sama sekali belum ada yang bau aspal hahahaha.... padahal Papua
ini pulau kaya raya dengan berbagai macam tambang".
Hari ini, 27 juli 2012 aku memulai journey ke 3 stasi
jalur darat. Gak jauh sich... hanya 120-an KM. Gak jauh kalo diukur dengan
jalan mulus dan kendaraan lancar seperti di Jawa. Jadwal kunjungan stasi kami
buat tiap minggu ke-5 untuk kunjungan stasi-stasi jalur darat karena
transportasi memang sulit. Kalo mau ngojek dari pastoran hanya Rp. 1,5 juta-an
untuk sekali jalan hehehehe...
Berhari-hari aku hanya berdoa "Tuhan... semoga
minggu ini cuaca bagus... tidak hujan... supaya jalan kering dan aku bisa
melakukan journey dengan 'Vega ZR berkat' (hehehehe… soalnya motor sumbangan) dan
perjalanan lancar".
Ditemani Om Donatus aku mulai perjalananku.... lancar.....
mendung menggelayut tapi sampai kira-kira kilo 60-an si Vega masih bisa
melaju....amin. Namun apa mau dikata.... tak lama kemudian hujan mulai
turun.... jalan lumpur tanah merah mulai becek dan lengket..... si Vega mulai
terseok-seok ke kiri dan ke kanan.... Om
Don mulai jalan kaki (daripada terpelanting berdua) hehehehehe.... Akhirnya aku nyerah. Aku bilang "Om... motor
kita tinggal di sini saja, kita jalan kaki ke stasi Moniara (yang terdekat dari
3 stasi yang akan kami kunjungi)". Si Vega aku parkir di pinggir jalan dengan
bermahkota tutupan ranting-ranting.... Aku dan om Don mulai jalan kaki dengan
menenteng tas kami (para pendahulu seperti Rm. Bijanta, Rm. Seve, Rm. Moko, Rm.
Gunawan pasti pernah mengalami yang lebih berat).
Aku jadi teringat ketika tugas di Jawa dulu.... "sesulit-sulitnya
di Jawa, semua masih mudah dan tersedia tapi kadang aku masih mengeluh kurang
ini dan kurang itu" lalu sambil jalan aku mengatakan "syukur aku masih
boleh mengalami jalan kaki hehehe…" danaku bilang sama om Don: "Tuhan
lagi iseng nguji kita... masih mau jalan terus ato nyerah hahahaha".
Keringat bercucuran menemani perjalanan kami.... wah ternyata Moniara masih jauh juga.... Hampir 3 jam kami berjalan....(ngos-ngosan juga karena sudah lama tidak jalan jauh....). Capek, pegel kaki, campur aduk.... akhirnya sampai juga....dan Tuhan menyambut kami dengan anak-anak yang langsung berkumpul menemani kami di Pastoran: nyanyi bareng, latihan hitung-hitungan, latihan ngapalin huruf untuk membaca. Makasih untuk hari ini.... Tuhan... aku mau tidur dulu...semoga pegel dan capekku terobati.
Rm. Martinus Paryanto CM
Dimuat
dalam buletin Fides Et Actio edisi Desember No. 30 thn 2012.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar