Tepat satu bulan yang lalu (Oktober 2014 – red) kami mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) di beri tugas untuk melakukan kegiatan
kerja lapangan yang berhubungam dengan tugas yang di wajibkan untuk kami
lakukan. Saya dan teman-teman memilih untuk melakukan kegiatan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) ini di Sanggar Merah Merdeka.
Sanggar Merah Merdeka merupakan suatu sanggar di bawah
pimpinan “Yayasan Kasih Bangsa Surabaya“ yang bertujuan untuk melayani dan
membantu anak-anak tukang becak dan psk untuk mengembangkan potensi dalam
akademik maupun tingkah laku. Saya dan teman-teman memilih tempat ini karena
kami tertarik untuk melihat serta terlibat secara langsung dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh para
relawan, sukarelawan kepada anak-anak. Pada awal dalam melakukan kegiatan pkl
ini, secara pribadi saya menghadapi kendala dalam diri saya seperti rasa malas
karena berhubungan dengan tempat PKL yang jauh dan jadwal yang disepakati pada
malam hari namun seiring dengan berjalannya waktu rintangan- rintangan itu
seakan-akan hilang dengan sendirinya karena semakin lama keseruan antara kami
dan anak-anak semakin terasa. Di tempat PKL ini banyak pelajaran yang saya
dapatkan yang belum pernah saya dapatkan
sebelumnya. Kegiatan yang saya dan teman-teman lakukan di tempat ini
berlandaskan pada visi dan misi dari Sanggar Merah Merdeka, di mana salah satu
visi mereka ialah mengembangkan potensi anak-anak. Oleh karena itu, kami
mengajak mereka untuk bermain berbagai permainan seperti mewarnai, sepak bola,
dan belajar bahasa Inggris.
Selama PKL ini saya merasa sangat senang dan puas karena
kedatangan saya dan teman-teman di tempat PKL ini bisa membawa sesuatu hal yang
positif bagi mereka. Itu terlihat jelas dengan semangat dan antusias mereka
dalam mengikuti kegiatan-kegiatan yang kami adakan disana dan saya juga merasa
sangat diberkati dalam hal jasmani maupun rohani karena disana ada banyak
pelajaran hidup yang Tuhan tunjukkan kepada saya melalui pengurusnya maupun
anak-anak. Salah satu pelajaran hidup yang saya dapatkan ialah menghargai
ciptaan Tuhan dengan melihat bahwa perbedaan itu indah. Mengapa? Banyak orang
diluar sana berpendapat bahwa perbedaan ras, suku, maupun agama itu merupakan
suatu hal yang saling bertentangan, apalagi di Indonesia sekarang ini banyak
kasus-kasus terjadi antar sesama manusia seperti bentrokan, penghinaan dan
lain-lain yang diakibatkan karena adanya perbedaan agama. Tetapi antara saya, anak-anak maupun pengurus Sanggar
Merah Merdeka tidak pernah menemukan dan merasakan bahwa agama itu merupakan
sesuatu tantangan sehingga dapat mengganggu aktivitas kami. Justru melalui PKL
ini kami menyadari bahwa antar umat beragam harus saling melengkapi, membangun
satu sama lain dimana perlu dan yang
terpenting bagaimana cara saya memperlakukan sesama dengan baik karena dengan
cara itulah saya dapat mewujudkan kehendak Tuhan dan menyenangkan hati-Nya.
Sebagai seorang Kristiani, saya diajarkan untuk selalu
menghargai, mengasihi citra Allah atau sesama manusia seperti saya mengasihi
diri sendiri dan saya percaya bahwa apa yang saya lakukan di tempat PKL ini
bukan hanya semata-mata menjalankan sebuah tugas dari kampus tetapi ada
tanggung jawab yang Tuhan taruh dalam hidup saya untuk memberkati orang lain
dan anak-anak disana melalui perkataan, perbuatan, dan kasih yang saya
lakukan selama menjalankan kegiatan PKL ini. Saya berharap apa yang saya dan
teman-teman lakukan di Sanggar Merah Merdeka ini selama 6 kali pertemuan bisa
memberkati hidup mereka serta berguna untuk masa depan mereka.
Oleh : Mellisa Giovanni Tjiphanata
(Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Katolik
Widya Mandala Surabaya)
Dimuat dalam buletin Fides et Actio edisi No. 55 Januari 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar