Pada kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL), kelompok saya
memilih untuk melakukan PKL di Sanggar Merah Merdeka. Kegiatan yang saya jalani
selama PKL di Sanggar Merah Merdeka banyak memberikan saya pelajaran hidup yang
baru mengenai pandangan terhadap anak-anak yang selama ini kerap kali dianggap
sebagai makhluk yang lemah dan sering dieksploitasi oleh orang-orang dewasa.
Pada awal dalam memulai PKL ini, saya banyak menghadapi tantangan seperti
rasa malas dan bosan yang disebabkan karena tempat sanggar yang jauh dari rumah
dan jadwal kegiatan yang menuntut saya untuk melakukan PKL pada malam hari
tepatnya pkl. 19.00 sampai pkl. 21.00 karena berhubungan dengan anak-anak yang
diasuh oleh sanggar hanya bisa melakukan kegiatan pada malam hari. Pada siang hari anak-anak biasanya berada di
rumah entah karena membantu orang tua melakukan pekerjaan rumah tangganya
ataupun karena ada kegiatan yang lain. Tetapi seiring dengan berjalannya waktu
tantangan-tantangan itu terasa semakin hilang. Justru saya merasa sangat bersyukur
bisa menjalankan PKL di tempat ini karena saya bisa bertemu dengan banyak anak
kecil yang ternyata sangat menyenangkan dan lucu-lucu. Semakin hari saya
semakin menikmati kegiatan PKL ini.
Pengalaman–pengalaman hidup yang dapat saya ambil adalah anggapan
bahwa anak-anak kecil itu merupakan makhluk lemah yang sering kali juga
dianggap menyusahkan atau merepotkan orang dewasa dan yang lebih parahnya
terkadang menjadi bahan eksploitasi orang dewasa merupakan hal yang salah
besar. Seperti yang kita ketahui Allah sendiri berfirman bahwa
"kasihi lah sesamamu seperti kamu mengasihi dirimu sendiri". Dari
sini saya bisa mengambil kesimpulan bahwa kita semua harus mengasihi dan
menghargai semua ciptaan Allah sama seperti kita mengasihi diri kita sendiri
tanpa pernah memandang apakah orang itu adalah orang dewasa atau pun anak-anak.
Dengan mengambil tema 'menemukan citra Allah melalui anak-anak' saya menyadari
bahwa anak-anak bukanlah anak kecil yang hanya bisa menyusahkan orang dewasa
karena ternyata jika kita mau lebih membuka mata kita, mereka sebenarnya adalah
calon-calon penerus bangsa. Di dalam diri mereka banyak terkandung
potensi-potensi yang besar. Jika potensi-potensi itu dapat disadari dan dikembangkan
oleh orang-orang di sekitarnya maka mereka bisa menjadi orang-orang sukses
dikemudian hari.
Oleh : Fan Natasha Sela
(Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Widya
Mandala Surabaya)
Dimuat dalam buletin Fides et Actio edisi No.56,
Pebruari 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar