Selamat datang di blog kami! Selamat menikmati aktivitas yang kami tuangkan dalam bentuk tulisan. Bila ada pertanyaan seputar aktivitas kami, silakan kirim ke alamat email kami: sekretkasihbangsa@gmail.com. Kunjungi pula situs kami di https://ykbs.or.id - Terima kasih...

Sabtu, 15 Oktober 2022

Hidup Dari Jagung

"Pak Endin (57) sudah 25 tahun berjualan jagung. Mulai dari jagung rebus hingga jagung bakar. Berjualan jagung rebus 20 tahun dan jagung bakarnya 5 tahun," ungkapnya.


Sejak tahun 1993, dia menyusuri jalan dari kampung-kampung dari gang ke gang menjual jagung rebus di kota Banyuwangi, Jawa Timur. Panas dan hujan ia terjang agar bisa menyambung hidup.

 

Tahun 1998, sempat berhenti satu tahun berjualan jagung. Lelaki dengan dua anak ini mencoba merubah haluan dengan menjual ikan keliling di tempat yang sama dari kampung ke kampung menggunakan sepeda motor. "Karena pernah ditabrak sepeda motor saat jualan, saya trauma dan takut, akhirnya berhenti," ujarnya.

 

Berselang sebulan setelah tertabrak sepeda motor, ia melanjutkan kembali jualan jagung rebus karena kondisinya sudah pulih. Ia berjualan jagung rebus hingga 2014. Setelah itu, dia melanjutkan jualan bakso. Jualan baksonya pun hanya berjalan selama tiga bulan karena jualannya habis di makan anaknya sendiri. Bukannya untung malah rugi yang didapat. Dikala tidak jualan ia menjadi petani di sebidang tanah yang ia miliki dengan ditanami jagung.

 

Baru sejak Rumah Wisata Apung di Bangsring, Banyuwangi di buka tahun 2015, ia mulai berjualan jagung. Kali ini, lelaki yang sudah tiga kali menikah ini memulai jualan jagung bakar. Dalam sehari ia kalau sepi pengunjung hanya 15 jagung yang terjual. Harga jagungpun tidak mahal cuma 5 ribu.


"Menurut dia dari jualan jagung ia bisa menghidupi keluarga dengan dua anak yang kini sudah berkeluarga semua. Rejeki saya memang dari jagung. Jadi belum bisa merambah ke usaha yang lain. Mencoba usaha yang lain, ya selalu gagal. Ibarat sekolah hidup saya tidak naik kelas, tapi tetap selalu bersukur, karena sehat dan bisa makan," kata kakek 4 cucu ini.

 

Kadang hidup memang tidak selalu seperti yang kita inginkan. Tapi kuncinya tetap tidak menyerah berusaha sebaik mungkin dan bersukur. Karena proses tidak akan menghianati hasil.

 

Oleh : Mahrawi, Banyuwangi, 6 Maret 2020

Dimuat dalam buletin Fides Et Actio edisi No.119, Mei tahun 2020

Tidak ada komentar:

Posting Komentar