Selamat datang di blog kami! Selamat menikmati aktivitas yang kami tuangkan dalam bentuk tulisan. Bila ada pertanyaan seputar aktivitas kami, silakan kirim ke alamat email kami: sekretkasihbangsa@gmail.com. Kunjungi pula situs kami di https://ykbs.or.id - Terima kasih...
Tampilkan postingan dengan label bersyukur. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label bersyukur. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 15 Oktober 2022

Hidup Dari Jagung

"Pak Endin (57) sudah 25 tahun berjualan jagung. Mulai dari jagung rebus hingga jagung bakar. Berjualan jagung rebus 20 tahun dan jagung bakarnya 5 tahun," ungkapnya.


Sejak tahun 1993, dia menyusuri jalan dari kampung-kampung dari gang ke gang menjual jagung rebus di kota Banyuwangi, Jawa Timur. Panas dan hujan ia terjang agar bisa menyambung hidup.

Kamis, 11 Agustus 2022

Bahagia Itu Murah dan Mudah

Siapa yang tak ingin hidupnya bahagia? Semua orang tentunya ingin hidup bahagia. Namun untuk mencapai kebahagiaan, tiap orang punya cara berbeda-beda. Salah satunya Ahmadi lelaki asal Bangkalan, Madura. Ia memilih gaya hidup minimalis agar bahagia.

Pria yang berprofesi sebagai driver ojek online (ojol) ini menjadikan tempe, tahu, dan sayur sebagai bahan masakan untuk diolah jadi menu masakannya sehari-hari. Baginya itu sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarganya. Sedangkan soal kebutuhan sandang, ia hanya punya 2 jaket, 2 potong celana panjang, 2 kemeja, serta beberapa kaos.

Senin, 08 Maret 2021

Pelajaran Hidup Yang Penuh Makna

 

Pertama kali datang di Sanggar Merah Merdeka, saya merasa project ini akan sangat membebani kami karena sistem yang dianut oleh Sanggar yang berbeda. Kami semua tahu bahwa kelompok yang lain mendapat bagian untuk mengajar di sekolah dimana mereka telah memiliki 1 orang anak terpilih yang nantinya akan menjadi calon presenter di IBM festival pada tanggal April lalu, namun ternyata Sanggar tidak setuju terhadap sistem tersebut.

Senin, 03 April 2017

PENJAGA REL KERETA API

Sebenarnya kau punya pilihan hidup yang lebih baik.
Kau juga pasti punya kesempatan hidup yang lebih layak.
Tapi mengapa kau memilih hal yang sulit?
Duduk diam mendengar celaan sambil menanti laju kereta api.

Saat yang kau tunggu datang, kau tutup semua jalur penyebrangan.
Saat yang kau tunggu datang, kau larang setiap orang yang menghalanginya.
Kau sambut kedatangannya dengan tubuh bungkukmu yang selalu kau paksa tegap.
Kau sambut kedatangannya dengan getar langkah kaki mengayun perlahan namun pasti.
Dengan senyum lebar di wajah keriput, kedatangannya bahagia kau sambut.

Kamis, 19 Mei 2016

Saat aku kurang bersyukur



Tit tit tit tit tit.......... bunyi alarm dari HP mengusik telingaku. Aaahhh....sudah pagi, pikirku sambil bersungut-sungut dalam hati. Kuraih HP yang tergeletak diatas meja kecil disamping tempat tidurku sambil kepalaku tetap menempel diatas bantal.  Kutekan salah satu tombol di HP untuk menghentikan keributan tersebut. Dan aku pun kembali memejamkan mata.

Tit tit tit tit tit.......... suara ribut kembali mengusik tidurku. Kumatikan alarm dari HP ku yang satunya lagi sambil badanku tetap menempel pada tempat tidur. Aku lanjutkan tidurku. Beberapa belas menit berlalu dan dalam keadaan setengah sadar pikiranku bergumul, “Ahh....hari ini aku bolos kerja saja ah....males banget rasanya.”

Senin, 14 Maret 2016

ANAK KECIL DAN HUJAN



Sore ini kembali aku merasakan kalau ruang kerjaku mulai gelap dan hawa dingin mulai datang. Yap, dugaanku benar, tak lama kemudian hujan deras turun di luar sana, sambaran kilat dan gemuruh guntur pun ikut meriah mengiringi kedatangannya. Aku pun menghela nafas dalam-dalam sambil membayangkan perjalanan pulang dari kantor menuju ke kampus, haaah,, hujan-hujan lagi, ditambah hujan sore ini lebih deras daripada sore-sore sebelumnya. “Selalu saja hujan datang saat sore ketika aku harus berangkat ke lokasi kuliah” gerutuku dalam hati.

Selasa, 12 Mei 2015

Kasih mengalahkan segalanya



Baru kali ini aku ke pemakaman dengan situasi sangat tidak bersahabat, hujan dan makamnya seperti sawah yang baru dibajak dan penuh air sampai ukuran diatas mata kakiku. Saat peti jenasah Joe dimasukkan liang lahat aku lebih senang mengatakan diceburkan, karena dimasukkan berarti keadaan tanah kering sedangkan makam ini wah penuh air. Aku tidak tega karena peti mengapung diatas air. Aku juga gelisah karena takut ada cacing dikakiku. Selesai pemakaman, aku panik karena romo kok tidak kelihatan. Celingak celinguk aku mencari, ternyata romo dengan cepat bergegas menuju mobilnya dan membersihkan kakinya. Tanpa berlama lama aku segera ke mobil romo, karena kalau tidak, aku akan pulang dengan siapa. Tidak ada yang kukenal dan makam ini jauh dari rumahku. Saat dirumah duka aku sudah bimbang mau ikut kemakam, atau tidak ya, tapi dengan siapa, karena tidak ada yang kukenal. Ada 1 temanku, itupun dia tidak bisa ikut ke makam karena harus segera masuk kerja. Tapi kalau tidak ikut aku sangat tidak tega. Syukurlah aku menemukan seorang romo yang kukenal dan aku diijinkan ikut ke mobilnya, lega rasanya.

Jumat, 17 Oktober 2014

TERLIBAT



Waktu masih SD kelas IV suatu sore aku dan dua adik diajak bapak ke pasar Blauran untuk membeli sepatu, sebab sepatuku sudah robek besar dan tidak mungkin dijahit lagi. Dari rumah ke pasar Blauran cukup jauh, tapi untuk menghemat pengeluaran maka kami jalan kaki sekitar 3 atau 4 km. Bagiku jalan sejauh itu tidak masalah sebab hatiku senang dapat sepatu baru. Sebuah sepatu merk Bata yang terbuat dari karet semuanya. Dari toko sepatu itu sudah kupakai, akibatnya kaki jadi lecet. Mungkin bapak melihatku jalan agak pincang, maka dia mengajak berhenti untuk beli es di warung tepi jalan. Ketika kami sedang menikmati es campur, yang merupakan sebuah kemewahan bagi kami, datang dua anak kecil membawa kotak semir sepatu. Mereka dengan wajah memelas menawarkan jasanya. Bapak menolak, sebab semua memakai sandal jepit dan sepatuku tidak mungkin di semir.