Helen berhasil membujuk anak untuk mau periksa gigi…
|
Perkenalkan saya Halena Stephanie,
dan biasa dipanggil Helen. Bergabung di Sanggar Merah Merdeka memang bukan yang
pertama kalinya bagi saya, karena ini adalah yang ke-2 kalinya bagi saya
bergabung di Sanggar Merah Merdeka. Pertama kali saya bergabung pada tahun 2012
karena adanya tugas dari salah satu dosen dan itupun hanya beberapa bulan saja.
Barulah tahun 2013 akhir ini, saya kembali ke Sanggar Merah Merdeka. Sebenarnya
ada banyak sanggar, namun saya kembali memilih Sanggar Merah Merdeka karena
pengalaman 2012 kemarin cukup menyenangkan. Anak-anak yang ramah, mudah untuk
dekat dengan orang asing, dan tidak merasa adanya perbedaan dengan siapapun
menjadi daya tarik tersendiri.
Hingga saat ini cukup banyak
kegiatan yang saya lalui dengan anak-anak, dan tentu saja semuanya
menyenangkan. Namun dari berbagai kegiatan ada satu kegiatan yang belum pernah
saya ikuti sebelumnya yaitu kegiatan Bakti Sosial (BAKSOS) pengobatan gratis
(tanggal 17 November 2013). Dalam kegiatan ini tak hanya relawan saja yang
membantu, namun beberapa anak juga turut membantu pelaksanaan acara. Dengan
targetnya adalah masyarakat sekitar termasuk anak-anak yang biasa saya temani.
Sebagian besar anak-anak memiliki masalah dengan gigi mereka, namun tak
semuanya berani ke dokter gigi. Disini para relawan (termasuk saya) yang akan
membujuk anak-anak agar mau diperiksa dan tentu saja menemani anak-anak yang
mendapatkan tindakan dari dokter gigi. Memang tidak mudah membujuk anak-anak
tersebut, namun bukan hal yang sulit pula.
Dalam menghadapi anak-anak, tidak
harus dengan omelan atau ancaman, namun ada cara-cara khusus untuk
berkomunikasi anak-anak. Maka dari itulah dapat dikatakan jika melalui berbagai
kegiatan bersama Sanggar Merah Merdeka, saya belajar mengenai banyak hal dan
terutama sabar dalam menghadapi anak-anak. Menikmati tiap saat yang dilakukan
bersama anak-anak maupun dengan relawan, maka barulah akan terasa nilai-nilai
positif yang dapat diambil oleh para relawan dan terutama saya.
oleh Halena Stephanie
dimuat dalam
buletin Fides Et Actio no. 44, Pebruari 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar