Tuban, 17-19
Desember 2016
Beberapa waktu
lalu, Solidaritas Relawan Kemanusiaan (SRK) mengundang kami, siswa-siswi SMA St Louis 1 dan 2 serta SMK St Louis
untuk bergabung di organisasi ini. Untuk pertama kali, kami bersebelas terjun
langsung bersama rombongan, membantu dalam proses distribusi paket berisi
sembako untuk para korban bencana banjir di Rengel, Tuban. Kami berangkat dari
Kinibalu 41 menggunakan truk TNI membawa cukup banyak karung beras dan sembako
lainnya. Saya pribadi cukup deg-degan,
karena ini hal baru untuk saya.
Tiba di Stasi
Rengel kami disambut hangat dengan umat lalu dilanjutkan dengan makan siang dan
bersih diri. Malam harinya kami berkumpul kembali di stasi. Briefing sebentar
lalu dilanjut bahu-membahu untuk menge-pack beras, gula, minyak, dan garam.
Jelas kami tidak hanya bersebelas, ada banyak mas-mas dan mbak-mbak senior yang
juga ikut. Dengan kompak, 100 paket dapat diselesaikan dengan cepat.
Esok harinya kami
sudah bersiap di stasi untuk memulai distribusi. Perjalanan dari stasi menuju
ke rumah Pak Kades, dapat melihat sawah-sawah bekas tergenang banjir, bahkan
masih ada yang tergenang. Lalu semua dibagi menjadi 4 kelompok menurut
banyaknya dusun yang terdampak, dengan ditemani 1 perangkat / pengurus desa.
Saya sendiri mendapat bagian di Dusun Tempes, ada 20 rumah yang harus saya
datangi.
Banyak hal yang
kami dapat selama proses distribusi. Dalam waktu yang cukup singkat, kami harus
mendapat data tentang rumah yang kami kunjungi, dan itu tidak mudah. Kami yang
masih baru sangat terkendala oleh bahasa karena banyak yang tidak bisa
menggunakan Bahasa Indonesia. Kebanyakan penerima bantuan adalah seorang lansia
yang hidup sendiri dengan keadaan yang cukup memprihatikan, ditinggal oleh
anaknya atau sedang sakit-sakitan. Setelah proses distribusi, kami kembali ke
stasi dan melanjutkan kegiatan.
Sore hari, setelah
sharing pengalaman setiap anggota, kami semua misa dengan keadaan seadanya,
masih belum mandi dan bau keringat. Kami kira setelah misa kami akan diberi
kesempatan untuk bersih diri, tapi ternyata agenda selanjutnya adalah refleksi.
Mungkin ini bagian
paling mengejutkan bagi kami yang baru bergabung, ‘loh ternyata ada refleksi?’
Ternyata di SRK kami tidak hanya dituntut untuk berusaha keras membantu, tapi
juga memahami apa yang sebenarnya kami lakukan disini, apa yang sebenarnya
dihadapi oleh masyarakat disini. Kami juga berlatih lewat diskusi kelompok
yang berlangsung sampai malam hari,
hingga masing-masing dari kami dapat melihat sesuatu dari berbagai sisi.
Sebagai anggota
baru, kami menikmati semua prosesnya. Bukan hanya tentang bagaimana
pendistribusiannya, tapi juga tentang kerja sama, relasi, rasa syukur, dan
banyak lagi pengalaman yang dirasakan setiap masing-masing dari kami. Semoga
pengalaman baru ini semakin memperbesar semangat kami untuk terus berkarya
dengan bantuan rahmatNya. Amin
Anastasya
Trisnaning Putri
Foto oleh : Crystal Gayuh Lestari & Yunus Santoso Yuwono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar