Kurangnya kesadaran dan
ketidakpedulian masyarakat akan dampak buruknya membuang sampah
sembarangan, membuat saya dan relawan sanggar merah merdeka berfikir
keras bagaimana memanfaatkan sampah menjadi sebuah hasil karya
yang tidak hanya kreatif dan berguna tetapi juga memiliki nilai
jual yang tinggi. Agar nantinya bisa dimanfaatkan oleh
adik-adik sanggar merah merdeka dan masyarakat lainya
untuk berwirausaha dan hidup mandiri. Minggu ketiga tiap
bulan, kegiatan di sanggar adalah kepedulian lingkungan dengan memanfaatkan sampah.
Tepat pada Minggu ketiga,
saya senang sekali, karena saya akan
mengajari adik-adik sanggar merah merdeka untuk membuat sebuah karya
yang cukup menarik dan kreatif. Sanggar Merah Merdeka yang
bermarkas di Bendul Merisi Permai, akhir-akhir ini terjun langsung ke
basis Bendul dan Tales. Beberapa kegiatan mulai diadakan di masing –
masing basis, sehingga anak-anak sekitar basis bisa langsung turut serta.
Selain mempermudah anak-anak agar tidak terlalu jauh menuju sanggar, juga
secara tidak langsung menunjukkan ke orang tua mereka tentang kegiatan
positif yang ditawarkan dari sanggar, sehingga kesannya anak-anak tidak
sekedar main-main tanpa hasil, tapi mereka mendapatkan sesuatu bekal
ilmu baru, entah dalam bidang akademik ataupun ketrampilan lain yang malah
mungkin tidak didapatkan di sekolah.
Jauh hari sebelumnya saya belajar
membuat gelang dari kain perca yang ditempelkan pada potongan botol
plastik minuman. Awalnya memang cukup susah juga karna kain perca sendiri
jika dipotong pasti sisinya akan mrodol
(rontok). Untuk menyiasati hal tersebut saya selipkan bagian yang mudah
rontok di sela-sela gelang. Tak lama kemudian jadilah gelang kreatif
yang penuh seni dan juga penuh manfaat yang siap
menjadi contoh untuk adik-adik sanggar merah merdeka .
Setelah semuanya sudah
siap, ahkirnya waktu yang saya nantikanpun tiba.
Tepat pukul sepuluh acara tersebut ahkirnya dimulai dan tak lupa
sebelum memulai kegiatan tersebut adik-adik terlebih dahulu diberi pengarahan
yang jelas oleh mbak Oci dan juga mas Gembo. Setelah memberikan intruksi
yang cukup jelas nampaknya adik-adik dampingan kita pun sudah tak sabar
untuk mulai membuat hasil karya yang telah kami contohkan sebelumnya.
Tak berselang lama, ahkirnya adik-adik kamipun mulai membuat hasil karya yang
kreatif dan indah seperti asesoris gelang, jepit, pot atau vas bunga yang
memanfaatkan sampah botol plastik yang sudah tidak terpakai lagi. Dengan
memanfaatkan sampah yang sudah tidak terpakai lagi, secara langsung maupun
tidak langsung kita telah ikut serta menyelamatkan lingkungan dan juga
bumi kita dari ancaman global warming.
Kegiatan ini sangat menyenangkan,
anak-anak begitu tampak antusias. Bukan hanya karena hal baru buat mereka,
namun juga karena kebebasan berekspresi dalam berkarya, yang membuat
mereka begitu semangat. Sampai listrik padam sesaat,pun tak membuat mereka
gusar karena panas akibat kipas angin yang mati. Kerja sama dari anak-anak
pun tampak, dimana yang selesai duluan membantu yang tertinggal. Mereka
pun cukup tertib dengan tidak berebut bahan-bahan prakarya tersebut.
Setiap anak membuat dua karya, satu untuk dipamerkan di markas SMM, satu
lagi boleh dibawa pulang. Di akhir kegiatan, anak-anak menunjukkan
hasil karya masing-masing dengan bangga dan pulang dengan senyum ceria.
(oleh Nindi Andrianto)
Dimuat dalam buletin Fides Et
Actio No. 41, Nopember 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar